Kediri (tahukediri.id) – Kondisi Mekkah saat ini sedang mengalami cuaca ekstrem panas dengan suhu 41-42 derajat, meski begitu tak sampai mengganggu aktivitas para jamaah haji Kediri.
Analis Haji Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Kediri Sulthonuddin Aziz mengatakan bahwa mayoritas jamaah haji Kabupaten Kediri mengalami gangguan pernapasan dan batuk, namun masih bisa dikondisikan dalam artian tidak sampai ada yang rawat jalan.
“Sampai hari ini dari kloter yang berangkat itu belum mendapatkan jemaah yang harus dirujuk ke rumah sakit. Kalau rawat jalan mungkin ada, dibawa ke rumah sakit diperbolehkan kembali ke hotel. Sampai detik ini kita belum mendapat laporan mana yang opname,” terangnya pada reporter tahukediri.id, pada Senin 26 Mei 2025.
Meski begitu, pihaknya menghimbau kepada para jamaah haji Kediri untuk lebih banyak meminum air putih dan menggunakan masker, kemudian batasi kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak penting, serta batasi umroh sunnah agar nanti kesehatannya tetap terjaga ketika profesi haji sedang berlangsung.
“Karena mayoritas kan gelombang pertama, artinya disitu masih banyak waktu luang dan itu harus banyak-banyak sebetulnya. Simpen dulu tenaganya karena pokok hajinya belum. Jangan sampai jamaah aktivitas berlebih umroh sunnah berkali-kali, lah waktu proses hajinya yang pokok jatuh sakit. Inilah yang tidak kita harapkan istilahnya begitu,” jelasnya.

Sementara Hadi Suseno, Ketua Kloter 5 mengatakan bahwa meski cuaca di Mekkah termasuk golongan cuaca ekstrem tapi mereka sudah bisa beradaptasi dan menikmati lingkungan di Mekkah.
Namun ada satu jamaah haji yang kini sedang dirawat di RS. Abeer Makkah atas nama Mukayin Diki Karmin Muijo karena memiliki riwayat DM (Diabetes Melitus) dan Sirosis Hepatitis.
“Mohon doa restunya semoga jamaah tersebut cepat sehat dan dapat bergabung lagi dengan jamaah lainnya,” ujarnya.
Untuk menghindari cuaca panas ekstrem, mereka rata-rata salat jamaah di Masjidil Haram pada waktu maghrib, isya dan subuh.
“Para jamaah haji sangat antusias dalam melaksanakan ibadah di hotel bagi orang tua yang kondisi badannya kurang kuat maupun di masjidil haram baik salat 5 waktu maupun umrah sunnah yang terencana bagi yang betul-betul kondisi badannya fit,” katanya saat dihubungi reporter tahukediri.id.
Pada tahun 2025, Kabupaten Kediri memberangkatkan sekitar 1.040 jamaah haji. Dan hari ini pihaknya memberangkatkan kloter 86 dengan jumlah 36 calon jamaah haji dan akan terbang pada 27 Maret 2025. Sisa kloter 97 yang berjumlah 3 orang yang akan menyusul jadwal keberangkatannya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti