Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kabupaten Kediri menjadi salah satu daerah pertama yang melaksanakan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif nasional yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto untuk menjamin akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu. Program ini memberikan kesempatan belajar secara gratis dengan fasilitas lengkap dan sistem pendidikan berasrama.
Saat ini, tahapan penerimaan Sekolah Rakyat di Kediri tinggal menunggu jadwal tes kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menyampaikan bahwa pihaknya telah mendata 110 calon peserta didik, namun hanya akan menerima 100 siswa melalui seleksi kesehatan.
“Dalam akhir bulan ini harus ada penetapan 100 itu. Karena untuk selanjutnya setelah data kita kirimkan, nunggu jadwal dari kementerian untuk melakukan tes kesehatan. Tahapan selanjutnya tes kesehatan untuk peserta didiknya,” kata Ari kepada reporter tahukediri.id, pada Kamis 22 Mei 2025.
Proses seleksi dilakukan melalui metode BNBA (By Name By Address) berdasarkan data Kementerian Sosial. Selanjutnya, Dinas Sosial, BPS, dan pendamping PKH melakukan verifikasi langsung melalui kunjungan ke rumah calon peserta didik.
“Tugas dari dinas sosial, BPS dan Pendamping PKH melakukan verifikasi. Jadi melakukan home visit ke kita nyari jumlah peserta prioritas yang dari desil 1 dulu, kemudian kita datangi dan menyatakan kesanggupan mereka orang tua dan siswanya bersedia. Nanti orang tua juga menandatangi surat pernyataan orang tua bersedia anaknya sekolah dan anaknya siap untuk sekolah di asrama,” jelasnya.
Untuk menunjang kualitas pembelajaran, Dinas Pendidikan telah merekrut 17 guru ASN yang akan mengajar di Sekolah Rakyat tersebut. Saat ini, lokasi sementara Sekolah Rakyat ditempatkan di Balai Pengembangan Kompetensi ASN (BPKASN) yang berada di Bulusari Utara, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.
Gedung tersebut memiliki empat ruang kelas dan 48 ruangan yang akan difungsikan sebagai asrama bagi 100 siswa. Selain itu, pembangunan gedung baru sudah direncanakan di daerah Ploso Kidul, Kecamatan Ploso Klaten.
“Udah siap, gratis nanti juga fasilitas semua dari Kementerian Sosial, nanti satu orang juga akan mendapat satu laptop, peralatan tidur, peralatan belajar semua dari Kementerian Sosial jadi anak-anak tinggal masuk belajar sampai lulus,” pungkasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti