Kediri (tahukediri.id) – Suasana Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri tampak berbeda. Puluhan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dari seluruh penjuru kota datang membawa harapan dan produk andalan mereka. Hari itu, Pemerintah Kota Kediri menggelar Kurasi Produk Kerajinan, sebuah proses seleksi produk yang tak hanya menilai kualitas, tetapi juga kesiapan untuk bersaing di pasar yang lebih luas.
Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, hadir langsung memberikan arahan. Ia menyebut bahwa IKM memegang peranan vital sebagai sumber pendapatan daerah.
“Jadi memang IKM ini memiliki peranan penting di mana IKM ini menjadi sumber pendapatan daerah. Kota Kediri ini punya banyak potensi di dunia ekonomi kreatif. Ada banyak produk seperti tenun, batik, kerajinan, dan lainnya,” ujar wali kota termuda di Indonesia itu.
Di tengah kompetisi global yang makin ketat, Vinanda menyadari bahwa hanya produk yang memiliki kualitas dan nilai tambah tinggi yang mampu bertahan. Ia menekankan pentingnya inovasi dan penggunaan teknologi tepat guna bagi pelaku usaha lokal. Kurasi produk dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sekaligus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar masa kini.
“Kurasi yang dilakukan ini untuk menyeleksi legalitas, kualitas dan packaging produk dari 38 IKM yang hadir. Tentu saya juga mengapresiasi Bapak Ibu sekalian yang ingin maju dan berkompetisi di tahap kurasi ini. Pasti semua sudah menyiapkan keberanian lebih dan produk terbaiknya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Vinanda menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen Pemerintah Kota Kediri dalam membina dan memperkuat daya saing IKM. Ia menyambungkannya dengan visi Sapta Cita, khususnya dalam poin Produktif, Kreatif, dan Inovatif.
“Harapannya dengan kurasi ini dapat mendorong Bapak Ibu untuk menggunakan teknologi yang tepat guna. Sehingga produk panjenengan bisa bersaing di kancah internasional,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Wahyu Kusuma Wardhani menjelaskan bahwa dari total 38 IKM peserta, akan dipilih 30 terbaik untuk mewakili Kota Kediri dalam berbagai pameran sepanjang tahun 2025. Mulai dari Pameran Wastra Batik Festival di Bojonegoro, Pameran HUT Dekranasda, hingga Pameran Kriya Nusa.
Penentuan peserta akan disesuaikan dengan tema masing-masing pameran. “Jadi nanti setelah dikurasi akan ada raport-nya berupa sertifikat. Di mana sertifikat tersebut berlaku dua tahun. Dari Rumah Kurasi juga memiliki standar produk yang dapat mengikuti pameran,” imbuhnya.
Usai memberikan arahan, Vinanda Prameswati, yang akrab disapa Mbak Wali, berkeliling untuk meninjau langsung produk-produk yang dikurasi. Ia berbincang dengan pelaku usaha, memberi masukan, dan melihat potensi yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat dan pemangku kepentingan, termasuk Ketua Dekranasda Kota Kediri Faiqoh Azizah Mohammad Qowimuddin, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Endang Kartikasari, Kepala Dinkop UMTK Bambang Priyambodo, Kepala Bagian Perekonomian Tetulo Erwin, Ketua Rumah Kurasi Setyo Hadi, serta pelaku usaha dan tamu undangan lainnya. ***