Kediri (tahukediri.id) – Pegiat pertanian asal Kediri, Irham Abimanyu, mendorong Pemerintah Kabupaten Kediri untuk mengambil peran strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang nyata dan berkelanjutan. Dalam diskusi bersama Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Sukadi, ia menyoroti pentingnya pola pertanian organik sebagai solusi menjaga kesuburan tanah dan keberlanjutan lingkungan.
Menurut Sukadi, gagasan Tani Siaga yang diinisiasi Irham akan segera disinergikan hingga ke tingkat bawah agar komunikasi antara petani dan pemangku kebijakan berjalan masif. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya sangat memperhatikan persoalan petani dan sedang menyiapkan berbagai solusi yang melibatkan kolaborasi lintas sektor.
Irham menilai bahwa program-program ketahanan pangan Nasional saat ini masih didominasi oleh euforia tanpa arah yang jelas. Ia menyebut, ketahanan pangan berisiko menjadi jargon kosong jika tidak disertai konsep, taktik, dan strategi yang konkret.
“Ketahanan pangan kita dorong dari setiap daerah seperti di Kabupaten Kediri. Menterjemahkan dan menjelaskan ketahanan sebagai upaya menjadikan kemampuan suatu daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh penduduknya, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas, serta memastikan akses yang adil dan berkelanjutan terhadap pangan yang aman dan bergizi,” ungkapnya kepada redaksi tahukediri.id, pada Kamis 19 Juni 2025.
Tokoh pergerakan dari kaum tani ini menggarisbawahi bahwa Pemkab Kediri harus memperhatikan empat komponen utama ketahanan pangan yakni, ketersediaan, akses, kualitas, dan stabilitas. Selain itu, ia menegaskan pentingnya kesiapan terhadap empat faktor penunjang antara lain, produksi, distribusi, harga, dan kebijakan pangan.
Pria yang lebih akrab disapa Bimbim ini mengingatkan agar program-program pangan tidak asal dibuat dan berujung pada pemborosan anggaran. Dengan potensi sumber daya alam yang besar dan kepala daerah yang dinilai responsif, Ia optimistis Kediri mampu menjadi model ketahanan pangan daerah jika didukung strategi yang tepat.
“Bila sentuhan kepala daerah Kabupaten Kediri mengelola dengan benar maka akan bermanfaat bicara ketahanan pangan, karena dampak ketahanan pangan yaitu meningkatkan kesehatan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan stabilitas sosial,” jelasnya.
Bimbim juga memberi masukan langsung untuk Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana agar tetap fokus pada pengelolaan pangan secara bijak. Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Kediri tidak memiliki kekayaan energi seperti tambang, sehingga ketahanan pangan menjadi satu-satunya kekuatan daerah yang perlu dijaga.

“Hari ini hanya punya sumber daya pangan jadi kita kelola dengan benar karena sumber daya energi kita tidak punya. Kediri tidak punya tambang, jadi ketahanan panganlah menjadi fokus dikerjakan secara benar dan bijak. Ayo Mas Bup (Bupati Kediri) kita ciptakan sejarah untuk Kabupaten Kediri,” serunya dengan penuh semangat.
Inisiator Tani Siaga
Sebelumnya, Irham Abimanyu kerap menyuarakan beberapa gagasan penting tentang program ketahanan pangan dan pertanian khususnya untuk tanah kelahirannya Kabupaten Kediri.
Menurutnya, Kediri termasuk daerah agraris dimana memiliki potensi pertanian yang besar mulai dari sayuran, padi dan tanaman perkebunan. Karena itu peran pemerintah sangat penting disini. Ia minta Pemkab Kediri khususnya dinas pertanian harus peka terhadap permasalahan para petani.
“Harusnya dinas pertanian disini itu peka. Oh pak, ini musim tidak menentu coba pertanian itu metodenya perenggangan tanah trus pemilihan benih yang kuat dengan antraks. Keduanya itu ada regulasi perputaran tanamnya ini dari Baskoro didadekne Perkasa. Ketiga, ada perputaran atau rolling. Keempatnya PH-nya harus betul-betul dijaga. Lha disitu baru ada petani,” jelasnya kepada reporter tahukediri.id, Sabtu 14 Juni 2025 lalu.
Bila perlu lanjutnya, adakan “Tani Siaga” untuk mengatasi masalah pertanian, seperti penyakit antraknosa, penyakit jamur yang bisa bikin rugi para petani dalam waktu sekejap.
“Maka dari itu kita dorong Mas Bup (Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana), kita buat namanya apa ya, Tani Siaga. Tani siaga maksudnya, Mas Bup punya dinas pertanian yang siaga seperti halnya kanal aduan Halo Masbup untuk masyarakat Kabupaten Kediri pada umumnya. Nah disini harusnya ada Halo Petani,” terang pria yang karib disapa Bimbim itu.
Sebenarnya penyakit antraknosa, menurut dia, bisa dikendalikan dengan menggunakan bahan-bahan organik seperti kulitnya jahe dan kulitnya bawang putih, kemudian difermentasi dan dijadikan fungisida. Namun jika sesama petani yang berbicara mungkin tidak akan dipercaya, beda halnya dengan orang PPL atau dari Dinas Pertanian, itu sebabnya dia mendorong peran aktif dinas pertanian. ***