Kediri (tahukediri.id) – Di antara deretan warung makan di kawasan Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Cotota Coto Makassar menjadi salah satu destinasi kuliner yang mencuri perhatian. Tak hanya menyajikan soto, nasi pecel, dan nasi padang yang umum ditemui di wilayah ini, Coto Makassar justru menjadi pilihan favorit lain bagi para pelajar kursusan, termasuk Juni, asal Brebes.
“Pertama taunya dari temen dan menurutku paling enak di sini, kuahnya kentel gitu,” ucapnya.
Terletak di Jl. Flamboyan, Tulungrejo, Pare, Kediri, rumah makan sederhana ini menyajikan berbagai varian isian Coto Makassar—mulai dari daging, paruh, paruh-daging, jeroan hingga bakso. Menu pelengkap yang tak kalah diburu adalah es pisang ijo, menyegarkan setelah semangkuk kuah medok.
Di balik dapur Cotota, berdirilah Faisal, pemuda asal Makassar yang memulai usaha ini dari masa sulit pandemi. Saat kursusan sepi karena pembatasan kegiatan, ia mencari kesibukan tambahan sambil tetap mengajar. Dari sanalah Coto Makassar yang awalnya hanya “sampingan” bertransformasi jadi usaha penuh waktu.

“Nah sebenarnya coto ini sebenarnya sampingan doang, nyarik-nyarik kesibukan, jadi sambil ngajar, sambil jualan juga gitu. Tapi pas sudah agak mulai normal, ternyata lumayan rame nih, akhirnya saya resign, fokus kesini, tapi dulu tahun pertama itu sendirian,” kisah Faisal.
Perjalanan rasa tak selalu mudah. Sebelum yakin membuka usaha, Faisal melakukan uji coba hingga 13 kali, dibantu teman-temannya sesama orang Makassar sebagai juri rasa. Ia menekankan bahwa kunci dari kelezatan Coto Makassar terletak pada kuahnya.
“Coto itu yang penting kuahnya itu kental, jadi kalau dia agak encer itu biasanya sudah kurang nendang lah, kurang medok mungkin perbembuannya. Coto itu kan diidentik sama kuahnya yang medok yang kentel, gurih kalau Coto Makasar,” jelasnya.
Dengan racikan 40 jenis rempah, Cotota menawarkan pengalaman makan yang penuh cita rasa. Harga satu porsi Coto Makassar dibanderol Rp16.000–Rp20.000, sementara menu minuman dibuka dari Rp4.000–Rp15.000. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB, menyambut siapa pun yang ingin menyantap kuliner khas Sulawesi Selatan di jantung Kediri. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti