Kediri (tahukediri.id) – Lebih dari 27 ribu jamaah memadati kawasan Balai Kota Kediri dan sejumlah jalan utama untuk mengikuti Istighotsah dan Doa Bersama menyambut pergantian tahun Hijriah, Kamis (26/6/2025). Ribuan santri dan warga Kota Kediri turut khusyuk melantunkan doa di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Hayam Wuruk, hingga Jalan Dhoho.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati turut hadir dalam acara spiritual akbar tersebut. Ia mengungkapkan rasa syukur atas penyelenggaraan istighotsah yang untuk pertama kalinya digelar di lingkungan Balai Kota Kediri.
“Biasanya kita mengadakan Istighotsah serta Doa Akhir dan Awal Tahun di Masjid Agung atau Aula Muktamar. Alhamdulillah kali ini bisa diselenggarakan di Balai Kota Kediri. Terima kasih kepada pengurus PCNU dan panitia atas semangat dan dedikasinya,” ungkapnya.
Wali kota yang akrab disapa Mbak Wali itu mengajak masyarakat menjadikan momen tahun baru Islam sebagai refleksi untuk memperbaiki diri serta mempererat hubungan antara umat, ulama, dan pemerintah. Ia berharap doa bersama tersebut membawa keberkahan bagi seluruh warga Kediri.
“Kami memohon doa dari para kyai dan Bapak Ibu semua, semoga Kota Kediri menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Vinanda menegaskan komitmen Kota Kediri dalam mewujudkan visi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Ia menyebutkan bahwa membangun kota yang agamis bukan sekadar simbolik, melainkan melalui tata kelola pemerintahan yang adil, layanan publik yang ramah, serta tersedianya ruang ibadah dan dakwah yang nyaman.
“MAPAN bukan hanya kemajuan fisik, tetapi juga kematangan batin. Bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi juga penguatan iman dan akhlak,” jelasnya.
Acara istighotsah tersebut juga dihadiri tokoh-tokoh penting, di antaranya KH. Anwar Manshur, KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, KH. Anwar Iskandar, KH. Abdul Hamid Abdul Qodir, KH. Athoillah Sholahuddin Anwar, KH. Zubaddus Zaman Thoha, dan KH. Ahmad Sholeh Abdul Jalil.
Tampak hadir pula Wakil Wali Kota Qowimuddin, Ketua PCNU Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil, jajaran Forkopimda, para kepala OPD, pimpinan instansi vertikal, hingga para pengasuh pondok pesantren, serta ribuan masyarakat dari berbagai kalangan. ***