Kediri (tahukediri.id) – Rencana lahan seluas 5,196 hektare (Ha) untuk gedung sekolah rakyat di Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri dinyatakan layak.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi menyatakan, rencana lahan untuk program pendidikan gagasan Prabowo Subianto itu telah melalui proses peninjauan oleh Kementerian Sosial dan PUPR.
Paulus menjelaskan, berdasarkan kajian dari Kemensos, pembangunan sekolah rakyat ini dinilai telah memenuhi syarat.
“Terkait progres pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Kediri, perlu kami sampaikan bahwa lokasi sudah ditinjau langsung oleh Kementerian Sosial — baik oleh Bapak Sekjen maupun Dirjen. Hasil kajian dari Kementerian Sosial menyatakan bahwa secara prinsip, lokasi dinyatakan clear,” kata Paulus, Senin (28/7/2025).
Sementara secara fisik dan teknis, mencakup kontur tanah, akses air bawah tanah, serta akses jalan menuju lokasi, Kementerian PUPR menyatakan layak. Lalu dari sisi luas lahan sebesar 5,196 hektar, telah dipastikan mencukupi, bahkan juga diperbolehkan untuk dilakukan perluasan apabila diperlukan.
“Bulan lalu, lokasi juga telah ditinjau oleh Kementerian PUPR secara teknis, termasuk struktur tanah, akses air bawah tanah, dan akses jalan menuju lokasi. Semua dinyatakan layak. Luasan tanahnya pun sudah mencukupi, yaitu sekitar 5,196 hektar, dan masih memungkinkan jika ingin diperluas. Kalau pun tidak, lapangan milik masyarakat di Lirboyo juga bisa digunakan bersama,” tambahnya.
Saat ini sebanyak 18 calon siswa dari Kota Kediri akan bergabung di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 Kota Batu. Mereka adalah anak-anak putus sekolah dan pelajar dari keluarga tidak mampu.
Namun, saat gedung jadi nanti, Paulus memastikan mereka akan kembali ke Kota Kediri.
“Rencananya, jika pembangunan Sekolah Rakyat di Kediri sudah selesai, maka siswa-siswa yang saat ini belajar di Batu akan ditarik kembali ke Kediri. Misalnya, kalau anak-anak sekarang berada di kelas 2 dan gedung sekolah di Kediri sudah selesai dibangun, maka mereka bisa langsung melanjutkan kelas 2 di Kediri. Begitu pula untuk kelas 3 atau jenjang SMA nantinya. Sekolah Rakyat di Kediri akan terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA, masing-masing dengan dua rombongan belajar (rombel),” tegasnya.
Hanya saja, Paulus belum bisa memastikan kapan pembangunan akan dimulai. Menurutnya, pembangunan akan dilakukan oleh pemerintah pusat.
Sebagai bentuk dukungan dalam program sekolah rakyat ini, Pemerintah Kota Kediri memberikan perlengkapan sekolah kepada para calon siswa. Selain itu, memberikan fasilitas proses pemberangkatan siswa ke Kota Batu, serta kunjungan orang tua ke sekolah rakyat untuk menjenguk anaknya setiap satu bulan sekali. Mengingat sistem sekolah yang mirip dengan sekolah taruna, siswa tidak diperbolehkan membawa telepon genggam, namun tetap difasilitasi untuk berkomunikasi dengan orang tua pada hari libur.