Kediri (tahukediri.id) – Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri tak luput dari serangan anarkis massa pada Sabtu (31/8/2025) malam.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebutkan bahwa ada sebanyak 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terdampak, termasuk hilangnya arsip, aset, hingga benda-benda bersejarah dari Museum Bagawan Tabari.
Meski begitu, Mas Dhito sapaan akrabnya menegaskan akan pelayanan tetap berjalan sebagai mana mestinya khususnya untuk pelayanan publik, kesehatan, hingga kependudukan dan catatan sipil.
“Yang hancur bukan hanya gedung, tapi juga hati kami. Namun besok (hari kerja), pelayanan publik, kesehatan, kependudukan, dan catatan sipil tetap berjalan seperti biasa. Kabupaten ini harus tetap bangkit,” ujar Bupati Hanindhito dalam konferensi pers di Kantor Pemkab, Minggu (31/8).
Orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian, tidak terprovokasi, dan mengembalikan benda-benda bersejarah yang mungkin diambil saat kejadian.
“Cagar budaya adalah warisan sejarah, bukan untuk dirusak apalagi dijarah. Kami mohon kesadaran masyarakat untuk mengembalikannya,” tambahnya.
Menurutnya aksi massa tersebut bukan lagi sebuah demonstrasi melainkan anarkisme.
“Mari kita renungkan bersama, perbedaan pandangan adalah sebuah fitrah tapi persatuan dan kedewasaan dalam berdemokrasi adalah jalan menuju masa depan. Semoga bumi panjalu segera pulih, karena yang kita jaga bukan sekedar kota atau kabupaten kediri Melainkan rumah besar untuk generasi bangsa yang akan datang” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut Mas Dhito juga menyampaikan belasungkawa terhadap meninggalnya ojek online bernama Afan Kurniawan dalam insiden demo di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji, yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut menyampaikan bahwa, hingga hari ini pihaknya berhasil mengamankan 123 orang yang diduga terlibat aksi pengerusakan, pembakaran, dan penjarahan di berbagai titik di Kediri, di antaranya Kecamatan Ngasem, Kecamatan Gurah, Kecamatan Pare, Kecamatan Pelemahan dan Kecamatan Papar.
“Sebagian dari mereka adalah anak-anak di bawah umur, pelajar SMP, SMA, hingga pondok pesantren. Kami imbau para orang tua untuk lebih mengawasi putra-putrinya,” tegas AKBP Bramastyo.
Sedangkan pelayanan kepolisian seperti Samsat yang terdampak kericuhan massa akan dialihkan ke Polres Kediri.
Sementara itu, Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, memastikan dukungan penuh dari TNI agar roda pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Kediri tidak terhenti.
“Kami pastikan situasi kamtibmas saat ini aman terkendali. Pemerintahan dan perekonomian harus terus berjalan, dan kami siap 100% mendukung kepolisian menjaga wilayah ini tetap aman,” jelasnya.
Pihaknya juga berharap aga masyarakat Kabupaten Kediri bekerjasama untuk saling menjaga demi terciptanya bumi panjalu yang aman dan damai. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti