Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menjawab pandangan umum fraksi-fraksi atas Raperda tentang APBD Tahun Anggaran 2026.
Sebelumnya, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa mewakili Bupati Kediri yang sedang cuti menyampaikan bahwa Pemkab Kediri menerima penurunan transfer dana dari pemerintah pusat sebesar Rp265 miliar dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya.
Sehingga dengan itu, pihaknya mengoptimalkan penyerapan anggaran sesuai amanat PP No. 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
“Kami melakukan efisiensi di beberapa pos, termasuk perjalanan dinas, tanpa mengganggu prioritas pelayanan dasar,” jelas Dewi.
Disebutkan, ada beberapa hal yang menjadi skala prioritas pemerintah kabupaten Kediri, di antaranya pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sosial, kemiskinan, kreativitas.
“Jadi kita sesuaikan, tadi Masbup sampaikan prioritas kita tetap meningkatkan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kreativitas, sosial, kemiskinan,” katanya.
Pihaknya juga akan melakukan evaluasi penyerapan dilakukan setiap bulan untuk memastikan efektivitas program dan mempercepat pelaksanaan kegiatan OPD.
Sementara terkait PAD (Pendapatan Asli Daerah), Dewi menegaskan akan terus berupaya meningkatkannya secara berencana dan berkelanjutan melalui berbagai strategi, antara lain Sertifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi sumber PAD, kemudian kemudahan pembayaran pajak dan retribusi secara online, optimalisasi pemanfaatan aset daerah dan pengelolaan BUMD dan Penguatan basis data PAD berbasis digital.
“Pemerintah Kabupaten Kediri terus berinovasi dalam pengelolaan PAD, termasuk penguatan BUMD dan pemanfaatan aset daerah secara produktif,” terang Wabup Dewi.
Sedangkan mengenai belanja daerah Dewi menegaskan bahwa optimalisasi belanja operasional akan diarahkan untuk pelayanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, serta dilakukan evaluasi rutin terhadap efektivitas penggunaan anggaran.
“Semua program tetap berjalan bertahap. Skala prioritas kita jelas, pelayanan dasar masyarakat tidak bisa ditawar,” tegasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti