Kediri (tahukediri.id) – Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul memberikan apresiasi kepada siswa-siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri. Hal itu disampaikan saat kunjungannya ke sekolah yang berlokasi di Balai Pengembangan Kompetensi ASN (BPKASN) Bulusari Utara, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Sabtu (10/10/2025).
Dalam kegiatan bertajuk Dialog Kesejahteraan Sosial dan Sekolah Rakyat tersebut, Gus Ipul terkesan dengan kemampuan para siswa, termasuk penampilan Aprilia Miftahul Janah yang membacakan puisi berbahasa Inggris dengan lancar. “Disini baru tiga bulan, tapi sudah lancar bahasa inggrisnya. Gimana caranya belajarnya. Ini luar biasa,” ujarnya.
Kecerdasan dan karakter kuat para siswa, menurut Kepala SRMA 24 Kediri Fadeli, tidak lepas dari sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah tersebut. Ia menjelaskan bahwa SRMA 24 memiliki pendekatan pembelajaran berbeda dibanding sekolah reguler, dengan dukungan 10 wali asuh dan wali asrama yang aktif mendampingi siswa di luar jam pelajaran.
“Bedanya adalah peran dari guru, wali asrama, wali asuh. Kalau di sekolah umum, guru yang tidak mengajar biasanya di ruang guru. Tapi di sini guru-guru ikut bergabung, tujuannya biar mereka dekat dengan anak-anak,” jelasnya.
Selain sistem pengajaran yang intensif, SRMA 24 juga menerapkan disiplin ketat untuk membentuk karakter siswa. Ponsel hanya boleh digunakan setiap Sabtu sore hingga Magrib untuk berkomunikasi dengan orang tua, dan siswa tidak diizinkan keluar asrama tanpa pengawasan wali asuh.
“Kita berikan HP hari Sabtu setelah shalat Ashar sampai Maghrib. Tujuannya biar komunikasi dengan orang tua, kemudian orang tua hari Minggu jam 9-11 diberi kesempatan untuk berkunjung,” imbuh Fadeli.
Ia juga menekankan pentingnya interaksi emosional antara pendidik dan peserta didik. Setiap sumber daya manusia (SDM) di sekolah wajib meluangkan waktu 10-20 menit setiap hari untuk berbicara langsung dengan siswa.
“Tujuannya biar anak-anak milih sendiri mana yang pas untuk saya ajak curhat, mana yang pas untuk saya ajak berdiskusi,” terangnya.
Kegiatan harian siswa di SRMA 24 dimulai sejak pukul 04.00 WIB dengan shalat Subuh berjamaah, dilanjut olahraga pagi, mandi, sarapan, dan belajar hingga sore hari. Setelah Magrib, kegiatan dilanjutkan dengan tadarus, istighosah, evaluasi, dan istirahat malam.
Guru-guru di SRMA 24 Kediri merupakan tenaga P3K hasil seleksi, sementara kepala sekolah dipilih berdasarkan usulan Bupati Kediri yang kemudian diseleksi secara ketat. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti