Kediri (tahukediri.id) – Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, kembali mencatat prestasi membanggakan. Kali ini mewakili Jawa Timur untuk ikut ajang Kampung Pancasila di tingkat nasional.
Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Canggu Moh Saikhuabadi mengatakan bahwa tidak mudah pihaknya untuk sampai ikut ke tingkat nasional mewakili daerah. Bermula dari tingkat kabupaten, kemudian lolos tingkat provinsi.
“Alhamdulillah bisa dilaksanakan Kampung Pancasila tingkat nasional. Jadi, ini enggak semena-mena langsung seperti ini. Untuk tahun kemarin, kami juga mulai dari awal dan nanti kan tingkat kabupaten, terus lolos eh provinsi, baru untuk tahun ini di tingkat nasional,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan penilaian oleh tim Mabesad, Kamis (6/11).
Diketahui ajang Kampung Pancasila ini diikuti oleh 45 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk penilaianny mencakup berbagai aspek seperti ketahanan pangan, kemandirian desa, pembinaan masyarakat, hingga pelestarian budaya lokal.
Desa Canggu sendiri mengembangkan tiga sektor unggulan dalam program Kampung Pancasila, yaitu hidroponik sayur, hidroponik melon, dan budidaya ikan air tawar (lele dan nila).
“Seluruh kegiatan ini kami jalankan secara mandiri. Kami hanya mempresentasikan apa yang benar-benar kami lakukan di bidang pertanian dan perikanan,” jelasnya.
Lebih lanjut Saikhuabadi menjelaskan, untuk program hidroponik sudah beroprasi sejak tahun 2024 dimulai dari greenhouse melon yang beroperasi sejak awal 2024, kolam bioflok Agustus 2024, hidroponik sayur Desember 2024, dan fasilitas terbaru pada Juli 2025.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini, Desa Canggu semakin dikenal dan mampu memperluas jaringan pemasaran produk lokalnya.
“Harapannya nanti ee setelah ada Kampung Pancasila ini, tadi masukan dari Bapak penilai,
Harapannya bisa ditindak lanjuti dan juga kami lebih dikenal masyarakat lebih luas lagi,” harapnya.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Dandim 0809/Kediri, Letkol Inf Ragil Jaka Utama, S. Hub. Int, M.H, yang juga mengapresiasi atas pelaksanaan penilaian di Desa Canggu dimana yang dipresentasikan dinilai sesuai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
“Harapannya tentunya dari 45 peserta seluruh Indonesia tingkat nasional, ya harapannya juara satu. Dan insyaallah, saya optimis kita bisa mendapatkan juara satu Kampung Pancasila,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penilaian dilakukan menyeluruh, mulai dari ketahanan pangan, pembinaan karang taruna, hingga kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Kemudian tadi di Desa Canggu sendiri, beliau menilai ketahanan pangan, mulai dari sektor perikanan, kemudian ada hidroponik, bioflok, dan juga melihat cagar budaya, salah satu cagar budaya, yaitu peninggalan Candi Suruwono,” imbuhnya.
Disamping itu, pemimpin tim penilai Brigjen TNI Edy Rochmatullah dari Mabesad, mengaku terkesan dengan sinergi masyarakat Desa Canggu.
“Jadi, kami baru melihat sekilas, tapi Alhamdulillah ini sudah bisa memberikan gambaran, bagaimana penyambutan dari depan, Pak Kades bisa sinkronisasi, mengerahkan kerja sama anak-anak sekolah menyambut kita semua. Berarti ini menandakan yang menyambut saya ini dari semua tokoh FKUB agama di daerah bisa bersatu, sinergi itulah yang kami harapkan,” ujarnya.
Ia menilai Desa Canggu telah memenuhi berbagai indikator penilaian, mulai dari ketahanan pangan, pembinaan masyarakat, hingga pengembangan UMKM.
“Harapannya nanti jadi ikon, jadi contoh daerah lain untuk meniru seperti Kampung Pancasila yang sudah dilaksanakan di Desa Canggu ini. Ini menjadi motivasi bagi yang lain,” tutup Brigjen Edy.
Kegiatan penilaian Kampung Pancasila ini merupakan agenda tahunan TNI Angkatan Darat. Hasil akhir penilaian akan diumumkan pada Agustus mendatang di Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

