Kediri (tahukediri.id) – Turnamen Catur Terbuka PWI Cup V 2025 kembali digelar dengan meriah di Auditorium SMAN 5 Taruna Brawijaya, Minggu (30/11). Ajang tahunan yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri Raya itu diserbu lebih dari 130 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur, mulai Surabaya, Sidoarjo, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, hingga Trenggalek.
Sekretaris PWI Kediri Raya, Sabar Misono, menyebut turnamen ini bukan hanya agenda tahunan, tetapi ruang pembinaan yang konsisten bagi para pecatur muda maupun senior. “Wartawan itu tidak hanya sekadar menulis berita. Melalui PWI Cup, kami juga ingin ikut mengembangkan bakat-bakat olahraga catur di Kediri Raya,” ujarnya.
Tahun ini, PWI Cup V mempertandingkan tiga kategori: Kelompok Umur 12 tahun (U12), Kelompok Umur 16 tahun (U16), dan kategori umum yang terbuka bagi siapa pun. Kehadiran peserta dari luar daerah semakin menegaskan reputasi turnamen ini sebagai salah satu ajang bergengsi di Jawa Timur.
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Kediri, Syamsul Bahri, menyebut PWI Cup selalu dinanti komunitas catur. “Turnamen ini agenda wajib bagi masyarakat catur Jawa Timur maupun nasional. Setelah Walikota Cup dan Kajari Cup, PWI Cup menjadi salah satu yang paling ditunggu,” jelasnya.
Syamsul juga menegaskan bahwa catur telah menjadi olahraga unggulan di Kota Kediri, berdampingan dengan cabang mapan seperti angkat besi, angkat berat, wushu, dan atletik. “Di Porprov 2025, catur kita masuk tiga besar. Itu prestasi luar biasa yang belum pernah kita capai,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan itu tak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kota Kediri dan Forkopimda. Ia berharap turnamen sejenis bisa semakin sering digelar agar atlet catur memiliki lebih banyak ruang untuk melatih kemampuan. “Semakin banyak turnamen, semakin besar peluang atlet kita berkembang,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menilai catur memiliki nilai strategis dalam pembentukan karakter dan pola pikir generasi muda. “Catur bukan hanya permainan, tetapi seni berpikir. Dari catur kita belajar keteguhan, kegigihan, strategi, dan kemampuan membaca situasi,” tuturnya.
Mbak Wali menekankan bahwa nilai-nilai tersebut juga menjadi fondasi dalam pembangunan kota. Menurutnya, perencanaan yang matang, langkah terukur, dan strategi yang tepat adalah kunci mencapai pembangunan yang maksimal. “Catur mengajarkan banyak hal yang relevan dengan bagaimana kita membangun Kota Kediri,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti antusiasme peserta dari berbagai kota yang menurutnya menjadi peluang bagus untuk memperkenalkan Kota Kediri. “Hadirnya peserta dari luar daerah sejalan dengan visi kami menjadikan Kediri sebagai City Tourism. Mereka datang bertanding sekaligus bisa mengenal kota kita,” ujarnya.
Dengan meningkatnya partisipasi dan apresiasi masyarakat, PWI Cup V 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga simbol melejitnya prestasi catur Kota Kediri serta kontribusinya terhadap geliat wisata dan pembangunan karakter generasi muda. ***
Reporter: Inggar Tania Laurina

