Kediri (tahukediri.id) – Pekerjaan revitalisasi Jembatan Brawijaya di Kota Kediri kini memasuki tahap krusial. Progres pengerjaan telah mencapai sekitar 40 persen, terutama pada bagian struktur utama seperti regel, tiang lampu PJU, dan sling yang nantinya juga akan dipasang lampu hias.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri, Endang Kartika Sari, menyampaikan bahwa sejumlah tahapan detail kini sedang dikebut untuk mengejar target penyelesaian pada Desember 2025.
Menurut Endang, penutupan total jembatan dilakukan mulai Senin (1/12/2025) malam pukul 22.00 hingga Selasa (2/12/2025) pukul 04.00 WIB. Pembatasan dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu kepadatan lalu lintas.
“Penutupan jalannya mulai Senin malam mulai pukul 22.00 sampai Selasa pagi pukul 04.00 supaya tidak mengganggu arus lalu lintas. Untuk pemasangan regel,” jelasnya.
Regel lama yang berbahan pipa akan diganti dengan regel baru berbahan baja. Setelah pemasangan regel selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan ACP atau aluminium composite panel yang menjadi elemen estetika jembatan. “ACP itu plat hiasan seperti yang ditempel di pilarnya itu. Nanti dipasang melintang,” imbuh Endang.
Pada tahap pemasangan ACP, akan dilakukan penutupan satu lajur Jembatan Brawijaya. Namun, waktu pastinya belum ditentukan karena proses tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pekerjaan ornamen lain agar penutupan tidak berulang-ulang.
“Itu nanti harinya nanti sekaligus sekalian dengan pemasangannya, jadi tidak menutup banyak hari,” terangnya.
Selain itu, pemasangan ornamen juga melibatkan pekerjaan pada tiang PJU. Tiang lampu harus diturunkan sementara untuk dipasang hiasan sebelum dipasang kembali. “Kalau ngelas di atas kan tidak bisa. Jadi tiang lampu itu harus diturunkan kemudian dipasang ornamen,” ujar Endang.
Pekerjaan pada bagian pilar jembatan disebutkan hampir rampung seluruhnya. Sementara itu, bagian sling yang juga akan dipasangi lampu dekoratif, masih dalam proses penyesuaian teknis. “Yang paling banyak itu di regel, kemudian di lampu tiang PJU, kemudian di lampu di sling itu kan dikasih lampu,” jelasnya.
Revitalisasi ini juga membawa sentuhan budaya kuat melalui pemasangan ornamen aksara kuadrat, yakni aksara Jawa Kuno yang akan dipasang di beberapa sisi jembatan.
Berbagai semboyan seperti Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani akan menghiasi struktur jembatan tersebut. Ornamen bertuliskan “Kediri MAPAN” juga turut dipasang sebagai identitas visual kota.
Endang menargetkan seluruh pekerjaan selesai pada 21 Desember 2025. Namun, ada permintaan agar pekerjaan dipercepat dan selesai pada 20 Desember karena jalur tersebut akan digunakan untuk kegiatan Kediri – Bajulan. “Diusahakan ya tanggal 20 selesai, tapi rencananya memang tanggal 21,” ujarnya.
Pemerintah Kota Kediri mengimbau masyarakat untuk menggunakan jalur alternatif, seperti Jembatan Semampir atau Jembatan Bandar Ngalim, selama proses pekerjaan berlangsung. Penutupan dan pengalihan arus akan diumumkan secara berkala agar masyarakat dapat menyesuaikan perjalanan.
Dengan progres yang terus dikebut, wajah baru Jembatan Brawijaya diharapkan bukan hanya lebih kokoh secara struktur, tetapi juga tampil sebagai ikon kota yang menggabungkan modernitas dan kekayaan budaya Jawa melalui sentuhan ornamen aksara kuno. ***
Reporter: Inggar Tania Laurina

