Kediri (tahukediri.id) – Mimpi untuk menjadi dokter kini tak lagi mustahil bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kota Kediri. Pemerintah daerah setempat membuka jalan selebar-lebarnya bagi mereka untuk menempuh pendidikan tinggi, bahkan hingga jurusan kedokteran, melalui program beasiswa kuliah gratis.
Program ini merupakan bagian dari upaya sinergi antara Pemkot Kediri dan 16 perguruan tinggi di wilayah tersebut, yang berkomitmen memberi kontribusi nyata di bidang pendidikan. Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah pemberian beasiswa untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang berdomisili di Kota Kediri.
“Kami semua sepakat akan berkontribusi, untuk mengambil peran dalam pembangunan, khususnya bidang pendidikan,” ujar Rektor Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, Dr Zainal Afandi MPd.
Menurutnya, seluruh perguruan tinggi yang tergabung siap membantu mewujudkan cita-cita mahasiswa miskin untuk kuliah. Mereka diprioritaskan mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah atau beasiswa lainnya. Termasuk beasiswa internal dari kampus masing-masing.
“Berapapun beasiswa tidak mampu yang ingin berkuliah di perguruan tinggi yang ada di Kota Kediri, maka perguruan tinggi siap membantu dan mewujudkan cita-cita tersebut,” tegas Zainal.
Di UNP Kediri, misalnya, saat ini tercatat sebanyak 302 mahasiswa dari Kota Kediri yang berasal dari keluarga tidak mampu telah mendapatkan pembiayaan melalui KIP Kuliah. Tahun ini, terdapat 102 pendaftar dari Kota Kediri yang menempuh jalur tersebut.
Mahasiswa penerima KIP tidak hanya dibebaskan dari biaya kuliah, tetapi juga mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp800.000 per bulan selama delapan semester. Jika ada yang tidak tercover oleh KIP, pihak kampus menyiapkan beasiswa alternatif dari dana internal.
Dukungan dari Pemkot Kediri pun semakin memperkuat akses pendidikan bagi warga kurang mampu. Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, S.H., M.Kn., menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
“Sore hari ini Pemkot Kediri bersama 16 rektor di Kota Kediri, harapannya kita bisa sama-sama saling bersinergi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Kediri,” ungkap Vinanda dalam pertemuan di rumah dinas wali kota, Senin (26/5/2025).
Ia menambahkan, selain beasiswa kuliah, program ini juga mencakup kegiatan pengabdian masyarakat seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa akan diterjunkan untuk memberi pelatihan keterampilan kepada warga tidak mampu, sehingga mereka bisa lebih produktif.
Program beasiswa ini merupakan bagian dari visi misi Kediri MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni) dan menjadi salah satu program unggulan dalam 100 hari kerja Wali Kota Kediri. Sebagai inovasi, MAPAN menempatkan pendidikan gratis sebagai fondasi utama untuk menciptakan masyarakat yang berdaya dan sejahtera.
Menariknya, salah satu kampus yang turut berkontribusi, Universitas Kadiri, kini memiliki jurusan baru kedokteran gigi. Ini membuka peluang lebih luas bagi warga miskin di Kediri untuk bercita-cita menjadi tenaga kesehatan profesional.
Kalau selama ini kuliah di kedokteran tidak terpikirkan bahkan hanya mimpi, bagi anak miskin, kini semua itu bisa terwujud berkah beasiswa dari Pemkot Kediri yang digagas oleh Mbak Wali. ***