Kediri (tahukediri.id) – Di sebuah sudut Jalan Nusa Indah, Tulungrejo, Pare, Kabupaten Kediri aroma kuah kaldunya yang khas langsung menyapa siapa saja yang melintas. Warung sederhana itu dikenal warga sekitar dan para penikmat kuliner dengan nama Bakso Balungan Mitra, atau lebih akrab disebut Bakso Pak Jumadi. Tempat ini bukan sekadar warung bakso, tetapi saksi perjalanan kuliner yang telah mengakar sejak tahun 1979.
Awalnya, Pak Jumadi berkeliling menjajakan baksonya. Kini, setelah lebih dari empat dekade, warungnya menetap di lokasi yang rindang dan nyaman sejak tahun 2010. Dikelola oleh sang istri yang kini berusia 65 tahun, warung ini tetap ramai dikunjungi. Jumadi sendiri sudah tak lagi di dapur, tapi setia mendampingi sang istri dengan mengantar dan menjemput setiap hari.
“Jualan bakso itu mulai tahun 1979 mbak, cuma dulu kan keliling bapak” kata Bu Jumadi.
Meski tampil sederhana, warung ini menawarkan kenyamanan tersendiri. Dengan halaman parkir yang luas dan pilihan tempat duduk di dalam warung atau di bawah pohon mangga yang rindang, suasana makan pun jadi lebih santai.

Harga yang ditawarkan pun sangat ramah di kantong. Semangkuk bakso biasa hanya Rp10.000, sementara untuk yang ingin sensasi lebih mantap, bakso balungan cukup dengan Rp15.000.
“Sering kesini, enak, kuahnya ngaldu, banyak dagingnya, trus empuk juga,” kata Ayas, pengunjung dari kursusan Kampung Inggris.
Warung Bakso Balungan Mitra buka setiap hari mulai pukul 13.30 WIB hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Meski banyak yang berharap warung buka lebih lama, usia dan tenaga yang tak lagi muda membuat jam operasional harus dibatasi.
“Nggak buka sampe malam mbak, tenaganya sudah nggak mampu,” ujar Bu Jumadi yang kini berusia 65 tahun. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti