Kediri (tahukediri.id) – Di tengah riuh rendah suara sepatu menghantam matras dan teriakan semangat pelatih, seorang pemuda tampak fokus dalam setiap gerakan.
Dialah Mohammad Azidan Wafa, atau yang akrab disapa Azidan, salah satu atlet muda yang kini menjadi harapan Kota Kediri dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 di Malang Raya.
Tak seperti kebanyakan atlet yang sejak awal sudah menekuni cabang olahraga pilihannya, perjalanan Azidan bermula dari pencak silat, olahraga bela diri tradisional yang telah lama digemarinya.
Namun di balik langkah kakinya yang lincah, sang ayah melihat potensi lain dalam dirinya. Ia pun diarahkan ke dunia wushu, sebuah seni bela diri asal Tiongkok yang menggabungkan teknik kecepatan, kekuatan, dan kelenturan.
“Awalnya itu disuruh ayahnya, trus sama pak Deddy dipanggil ke sini untuk ikut wushu,” ujar Azidan, mengenang awal mula langkahnya masuk dunia wushu saat ditemui di sela-sela latihan di SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri.
Keputusan itu terbukti tepat. Di kejuaraan pertamanya, Kejurprov Surabaya 2022, Azidan langsung mempersembahkan medali emas. Ia pun terus menapaki tangga prestasi.
Masih di tahun yang sama, ia kembali meraih emas di Popda Sidoarjo 2022. Tak berhenti di situ, Azidan menambah koleksi medali dengan perak di Kejurprov 2023 dan emas lagi di Kejurprov 2024.
Kemampuan dan etos kerja Azidan tak luput dari perhatian pelatihnya, Deddy, yang melihat langsung bagaimana pemuda ini berkembang di bawah gemblengan latihan keras.
“Iya mbak Azidan Wafa memang dulunya pencak silat, sekarang di wushu. Anaknya memang bagus, disiplin,” ujar Deddy, penuh harap.
Meski sempat turun berlaga di Porprov 2023 tanpa hasil medali, Azidan tidak kehilangan semangat. Sebaliknya, ia justru menjadikan kegagalan itu sebagai pelecut untuk tampil lebih baik.
Kini, dengan mata tajam dan semangat membara, ia menatap Porprov 2025 dengan satu tujuan: medali emas.
“Tahun ini Bismillah target emas,” tandasnya mantap. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti