Kediri (tahukediri.id) – Pengusaha asal Kediri, Deny Widyanarko, memanfaatkan lahan di rumahnya sebagai laboratorium pertanian, peternakan, dan UMKM. Laboratorium ini menjadi wujud kepedulian Deny terhadap sektor pertanian dan peternakan lokal, sekaligus sebagai bentuk kontribusinya untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.
“Aktivitas saya, disela-sela kesibukan kerja, saya di rumah punya sedikit lahan yang akan saya gunakan untuk semacam laboratorium baik itu terkait dengan pertanian, maupun peternakan dan mungkin ada UMKM,” katanya, pada Sabtu 5 April 2025.
Salah satu fokusnya adalah breeding kambing boer, jenis kambing pedaging asal Australia dengan keturunan Afrika. Deny menjelaskan: “kambing boer ini adalah kambing pedaging dari Australia, yang aslinya boer itu dari afrika. Berbagai macam jenis kambing boer kita breeding disini, masih jalur asli, full blad, ada warna original, red boor dan folkadot,” paparnya.
Tingkatkan Genetika Kambing Lokal
Deny berkomitmen untuk menjaga kemurnian genetik kambing boer sambil membantu peternak lokal. “Kedepan kita kembang biakkan jalur murninya, kita jaga, yang akan kita bantukan, atau kita kerjasamakan dengan peternak-peternakan di Kabupaten Kediri. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas ternak melalui persilangan dengan kambing lokal,” ungkapnya.
Keunggulan kambing boer terlihat dari bobotnya yang mencapai 100 kg, jauh lebih berat dibanding kambing lokal sekitar 40 kg. “Kalau kambing boer ini usia 5 bulan itu beratnya bisa sampai 25 kg. Sedangkan untuk kambing lokal beratnya 12-15 kg,” ujarnya.
Perawatan Lebih Mudah
Menurut Deny, kambing boer lebih mudah dipelihara karena sifat makannya yang rakus. “Justru kalau menurut saya, kambing boer ini lebih mudah. Karena apa? dia makannya itu termasuk rakus, semua dimakan. Peternak juga bisa memberikan voer sebagai tambahan protein,” lanjut dia.
Saat ini, Deny memiliki dua pejantan dan empat betina kambing boer yang telah berkembang menjadi 11 ekor. Pejantan akan dibagikan ke mitra peternak dengan syarat tidak dijual, melainkan dikembangbiakkan.
Integrasi Aquaponik untuk Ketahanan Pangan
Selain peternakan, Deny mengembangkan sistem aquaponik terintegrasi di lahannya. Laboratorium mini itu berada di Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri.
Ada juga ternak ayam yang kita kombinasikan dengan aquaponik, ada ikan, ada sayur mayur. Sistem ini memanfaatkan kotoran ayam untuk menghasilkan maggot sebagai pakan ikan, sementara air kolam ikan digunakan untuk menyiram tanaman organik.
“Dengan sekali kita kasih pakan untuk ayam, kita akan mendapatkan telur, kita akan mendapatkan ikan, dan sayur mayur yang otomatis organik,” jelasnya. Konsep ini sejalan dengan program ketahanan pangan pemerintah dan bisa diaplikasikan di lahan terbatas.
Konsep Integrasi Pertanian dan Peternakan
Deny menekankan pentingnya integrasi sektor pertanian, peternakan, dan UMKM. “Jadi sebenarnya semua bentuk konsep yang ada sekarang ini sudah bagus. Cuma belum terintegrasi,” katanya. Ia berharap kolaborasi ini bisa memanfaatkan limbah UMKM sebagai bahan baku peternakan atau pertanian.
Diketahui, Deny Widyanarko adalah pengusaha rokok di Kabupaten Kediri, yang juga dikenal dengan ciri khasnya memakai blangkon. Ia pernah maju dalam bursa Pemilihan Bupati Kediri 2024-2029 dan merupakan suami dari anggota DPRD Kabupaten Kediri, Ria Purbiati
Dengan inisiatif ini, Deny Widyanarko berharap peternak dan petani di Kediri bisa lebih maju dan sejahtera. ***