Kediri (tahukediri.id) – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur bersama Satlantas Polres Kediri, BPTD, Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, dan Jasa Raharja menggelar pemeriksaan kelaikan kendaraan (ramp check) di Perusahaan Otobus (PO) Kencana Wungu, Selasa (9/12/202).
Kasi Standar Cegah dan Tindak Subdit Kamsel Ditlantas Polda Jatim AKP Rizki Julianda Putera Buna, mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekaligus bagian dari kesiapan Operasi Lilin 2025. Ramp check dilaksanakan serentak untuk memastikan seluruh armada angkutan umum siap beroperasi saat lonjakan mobilitas masyarakat.
“Jadi, memastikan dalam rangka nanti ini Nataru. Nah, kita pastikan kendaraan baik juga sopirnya juga dan juga kelengkapan berkasnya itu sudah siap. Itu sudah siap semua untuk menyambut Natal dan tahun baru ini,” katanya.
Rizki menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan menyeluruh, mulai dari kondisi teknis kendaraan, pintu darurat, hingga kelengkapan administrasi sopir dan perusahaan transportasi. Menurutnya, dari hasil pengecekan di PO Kencana Wungu, sebagian besar kendaraan dinyatakan layak, meski ditemukan beberapa koreksi kecil.
“Hanya ada beberapa saja sedikit koreksi terhadap kursi, mungkin kursi penumpangnya itu tidak menghalangi Pintu darurat. Kemudian juga ada yang kelebihan kursinya ya. Nah, untuk yang lain-lain alhamdulillah overall aman, pas dan sesuai dengan prosedur,” imbuhnya.
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Nanang Pujianto menambahkan, dari tujuh kendaraan yang diperiksa, ditemukan kelebihan jumlah kursi pada dua unit bus. Menurutnya ini juga dapat mempengaruni keseimbangan bus jalan.
“Hasilnya untuk hari ini, semuanya dari tujuh ini layak jalan. Hanya dari Kekurangan kendaraan di depan tadi, sesuai buku uji, seharusnya terisi. 60, tapi tempat duduknya lebih banyak. Isi dengan 65. Dan yang satunya lagi, seharusnya diisi 50, tapi diisi 52. Itu saja,” terangnya.
Pihaknya menyarankan jika ingin melakukan uji, maka jumlah kursi harus dilepas sesuai dengan prosedural.
“Rekomendasinya nanti kalau dia melaksanakan uji, dia harus disuruh melepasnya. Jarumnya nanti sesuai perintah. Kalau dia berjalan, hasilnya akan sesuai dengan buku uji yang ada. Jadi, kalau 60 ya harus 60, bukan 65, tidak boleh begitu,” tegasnya.
Sementara itu Arif Hadi Christanto, penanggung jawab PT Kencana Wungu, mengakui adanya penambahan kursi yang dilakukan atas permintaan penumpang, namun ia berkomitmen segera melakukan penyesuaian.
“Kursi itu nanti kita atur karena kemarin ada permintaan karena. Kadang-kadang ada permintaan minta yang tambah, jadi kita tambahi. Jadi ini lupa belum kita bongkar lagi. Jadi setelah ini mungkin akan kita bongkar, seperti itu,” jelasnya.
Arif juga menegaskan bahwa pihaknya rutin melakukan KPS (Keselamatan Pengawasan Sarana) dan memastikan kendaraan tetap beroperasi dalam kondisi terbaik. “Kita rutin KPS, terutama karena ini sudah menjadi kewajiban kita sebagai usaha,” tegasnya.
Diketahui terdapat 63 bus Pariwisata dan AKAP dari 9 PO Kota-Kabupaten Kediri yang telah menjalani pemeriksaan ramp check. 42 dinyatakan layak jalan, 5 bus dilarang jalan, dan sisanya peringatan.
“Dilarang jalan itu satu, karena usia bus pariwisata lebih dari 15 tahun, kemudian, bus baru tapi second ijin trayek dan uji kir belum ada,” kata Dukut Siswantoyo Pengawas Satuan Pelayanan Terminal tipe A Tamanan Kota Kediri
Terkait Operasi Lilin, Rizki menyampaikan bahwa pelaksanaannya kemungkinan akan dimulai pada pertengahan Desember, menunggu instruksi resmi dari pusat. Operasi ini mencakup kegiatan pengamanan dan pemantauan arus libur Nataru di seluruh wilayah Jatim.
“Biasanya itu di pertengahan bulan, ya. Pertengahan bulan sudah akan mulai dilaksanakan dengan gelar pasukan dalam rangka persiapan Operasi Lilin. Baru nanti mulai rangkaian dari pusat, kemudian sampai dengan di daerah laksanakan,” tandasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

