Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan pembersihan inlet saluran air di beberapa ruas jalan utama Kota Kediri pada Kamis (15/5/2025), menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air dan banjir di musim penghujan.
Plt Kepala DPUPR Kota Kediri, Yono Haryadi, menjelaskan bahwa pembersihan ini merupakan rutinitas harian, namun fokus pembersihan kali ini dilakukan karena adanya hujan lebat pada hari sebelumnya yang menyebabkan sumbatan di beberapa titik.
“Pembersihan itu merupakan kegiatan rutin. Setiap hari keliling kita lakukan pembersihan secara berkala. Tetapi khusus di beberapa ruas yang kita bersihkan hari ini karena imbas hujan deras kemarin,” ujar Yono.
Adapun titik-titik yang dilakukan pembersihan meliputi Jalan PK Bangsa, Jalan Airlangga, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Brawijaya, Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, Jalan Adi Sucipto, dan jalan tembusan Kaliombo. Tim Reaksi Cepat (TRC) DPUPR mengangkat endapan tanah, pasir, dan sampah yang menyumbat saluran air.
“Setiap hujan pun petugas sudah keliling memantau terkait efektivitas tangkapan aliran air yang masuk ke saluran. Jadi ketika hujan di jalan kemudian menimbulkan genangan tapi kita buka saluran dan masih bisa menampung aliran air artinya inlet kita bermasalah dan akan kita evaluasi,” jelasnya.
Sebagai bentuk jangka panjang, DPUPR Kota Kediri tengah mengevaluasi dimensi saluran drainase dalam bentuk kajian masterplan drainase. Selain itu, mereka juga mengusulkan pembangunan dan rehabilitasi saluran secara bertahap sesuai prioritas dari tahun 2026 hingga 2029.
Dalam menghadapi tingginya curah hujan, DPUPR juga telah menambah jumlah inlet di sejumlah titik agar aliran air lebih cepat masuk ke saluran drainase. Yono menyatakan bahwa timnya siap menangani aduan masyarakat melalui layanan Lapor Mbak Wali 112, terutama saat terjadi sumbatan saluran air.
“Harapan kita agar warga ikut serta dalam memelihara lingkungan, seperti: tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing. Sehingga masyarakat bersama-sama dengan pemerintah ikut meminimalisir terjadinya banjir,” pungkas Yono. ***