Kediri (tahukediri.id) – Pertama kalinya hujan es terjadi di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri,tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen pada Senin (20/10/2025) sore tadi.
Sejumlah titik di wilayah Kediri bagian tengah mengalami fenomena langka ini, di antaranya Kecamatan Semen. Namun berbeda dengan Desa Sidomulyo, dimana tidak hanya mengalami hujan deras, tetapi juga hujan es.
Meski demikian Kepala BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Stefanus Djoko Sukrisno pastikan hujan es tersebut tidak berdampak bahaya. “Aman. Kita tidak dapat laporan mbak karena tidak berdampak apa apa,” terangnya.
Djoko menambahkan bahwa hujan es yang ada di wilayah Semen tersebut adalah pertama kalinya terjadi selama ia menjabat sebagai Kepala BPBD Kabupaten Kediri. Sedangkan tahun kemarin hujan es juga pernah terjadi di lereng Gunung Kelud.
“Selama saya di BPBD baru kali ini (tahu hujan es di daerah Semen,” imbuhnya.
Sementara Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Dhoho Kediri Lukman Soleh melalui Ketua Tim Kerja Meteorologi Publik Satria Kridha Nugraha mengatakan bahwa hal tersebut biasa terjadi di musim peralihan dimana suhu tingggi, kelembapan pun ikut tinggi.
“Justru panas sekali ditambah kelembaban tinggi bisa memicu pertumbuhan awan konvektif yang cepat dan tinggi. Tapi ini normal di masa peralihan seperti ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Satria menjelaskan bahwa di masa peralihan ini ada potensi angin puting beliung dan hujan es.
“Penyebabnya daratan yang panas dan kelembaban tinggi, sehingga arus konveksi sangat cepat, biasanya munculnya hujan es disertai hujan dan angin yang sangat kencang. Es yang biasanya mencair jadi hujan ketika sampai permukaan bumi tidak sempat mencair karena terdorong angin yg kencang tadi,” Jelasnya.
Pihaknya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati di masa peralihan musim. Hindari terlalu banyak terpapar terik matahari, perbanyak minum air putih, gunakan sunscreen, dan topi untuk meredam sinar UV langsung ke kulit.
“Ketika matahari berada tepat di eilayah ekuator, otomatis sinar uv akan semakin besar efeknya ke kulit. Kalau terlalu sering terpapar sinar uv, dan ada efek jangka panjang,” lanjutnya.
Kemudian selalu waspada karena angin kencang dan hujan es masih berpotensi terjadi di wilayah Kediri. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti