Kediri (tahukediri.id) – Keseruan perlombaan dalam Festival Omah Sawah Kediri masih terus berlanjut. Di antaranya adalah lomba panjat pinang yang menjadi bagian puncak event agustusan tersebut, Minggu, 24 Agustus 2025.
Sebanyak 10 pohon pinang setinggi 7 meter berdiri dengan berbagai gantungan hadiah menarik di atasnya.
Keseruan makin membuncah ketika sejumlah tim dari waria ikut bergabung di tengah perlombaan.
Diketahui ada 60 kelompok yang terdiri 46 kelurahan, LSM, dan 14 dari umum yang ikut dalam perlombaan ini.
Ketua Panitia Panjat Pinang Chandra Maharanto mengatakan bahwa, kelompok transgender tersebut sengaja dihadirkan untuk menghibur para penonton maupun dari peserta sendiri.
Sementara aturan permain lomba panjat pinang sendiri adalah peserta diberi waktu lima menit untuk manjat.
“Satu batang pinang diperebutkan oleh enam tim sekaligus. Jika sudah ada tim yang berhasil meraih bendera di puncak, maka batang pinang tersebut otomatis dianggap selesai,” jelasnya.

Pohon pinang juga sengaja dilumuri oli, dan bahan lainnya untuk menguji para peserta. Meski begitu tak sedikit juga yang akhirnya berhasil meraih bendera yang tancapkan di puncak pohon.
Salah satunya adalah Wahyu Hidayat, peserta dari tim Bosta (Bocah Stasiun) yang berhasil meraih bendera, meski ini adalah kali pertamanya manjat pinang.
“Senenglah. Ini pertama kali ikut. Kalau strategi nggak ada sih paling urutan aja,” katanya.
Chandra menjelaskan bahwa tujuan dari lomba panjat pinang ini bukan hanya sekedar untuk memeriahkan HUTke-80 RI tetapi juga untuk menumbuhkan kekompakan masyarakat.
“Panjat pinang ini permainan tradisi yang hampir punah, jadi perlu dihidupkan lagi. Selain unjuk nyali, di sini peserta diuji kerjasamanya. Ada juga yang sempat jatuh, tapi aman karena tanahnya berlumpur,” ujarnya.
Festival Omah Sawah ditutup oleh penampilan penyanyi kondang Arlida Putri pada malam harinya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti