Kediri (tahukediri.id) – Kegiatan Gerakan Jalan Kediri – Bajulan 2025 dipastikan menjadi salah satu agenda terbesar akhir tahun di Kota Kediri. Mengusung tema “Menapak Jejak Perjuangan, Menjaga Alam Kediri”, napak tilas ini tidak hanya mengenang kembali rute gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman, tetapi juga menjadi momentum besar yang melibatkan pemuda, komunitas, hingga pemerintah daerah. Antusiasme publik pun sudah terlihat, bahkan peserta dari luar daerah banyak yang menanyakan teknis pendaftaran.
Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Bambang Priyambodo, menegaskan bahwa seluruh persiapan terus dimatangkan. Mulai dari titik start di Balai Kota Kediri hingga finish di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, semuanya telah disurvei secara detail.
“Acara ini akan dilaksanakan Sabtu, 20 Desember 2025 pukul 05.30 WIB. Tema dan konsepnya sudah final. Bahkan banyak peserta dari Surabaya, Mojokerto, hingga Nganjuk yang berminat ikut,” ujarnya dalam rapat ketiga di Kantor Disbudparpora, pada Rabu (3/12).
Salah satu daya tarik utama adalah kehadiran Regu Jenderal Soedirman, di mana salah satu peserta akan ditandu sebagai representasi perjuangan sang panglima saat melakukan gerilya. Panitia juga merencanakan rute melewati jembatan lama agar nilai sejarahnya semakin kuat. Sepanjang perjalanan, peserta akan melewati tujuh pos besar yang dijaga instansi terkait, relawan, tim kesehatan, RAPI, dan ORARI.
Untuk mendukung kelancaran acara, berbagai armada seperti jeep, motor trail, hingga truk telah disiapkan. Radio Andika juga akan menyiarkan kegiatan ini secara langsung. Diskominfo bersama Protokol nantinya mengatur proses publikasi dan jumpa pers agar seluruh informasi tersiarkan secara resmi dan menyeluruh.
Panitia memprediksi jumlah peserta bisa mencapai lebih dari 2.000 orang. Namun, hanya seribu peserta pertama yang mencapai garis finish di Bajulan yang berhak mendapatkan medali, sertifikat, dan kesempatan mengikuti undian. Dua unit sepeda motor telah disiapkan sebagai hadiah utama, sementara pengumuman pemenang akan dilakukan melalui live streaming.
Dari sisi kesehatan, panitia menyiapkan pemeriksaan tensi di area start. Peserta yang kondisi tubuhnya dianggap kurang fit akan diberikan tanda khusus dan dipantau di setiap pos. “Jika tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan, tim kesehatan akan mengevakuasi. Keamanan dan keselamatan peserta tetap menjadi prioritas,” ujar Gandar, perwakilan panitia.
Momentum pelaksanaan pada 20 Desember juga memiliki dasar sejarah yang kuat. Panitia menjelaskan bahwa rute gerilya Jenderal Soedirman berlangsung mulai 19 Desember 1948 hingga 10 Juli 1949, tepat pada agresi militer kedua. Karena itu, kegiatan tahun ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Bela Negara yang jatuh pada 19 Desember.
Tak hanya bernuansa sejarah, Kediri-Bajulan 2025 juga membawa misi sosial. Panitia merencanakan penyerahan bantuan bagi warga membutuhkan di beberapa titik. Peserta dari berbagai kalangan pun diharapkan dapat merasakan semangat kebersamaan sekaligus nilai patriotisme yang menjadi tujuan utama kegiatan.
Kegiatan ini terbuka bagi pelajar, mahasiswa, komunitas, organisasi kepemudaan, instansi pemerintah, hingga masyarakat umum yang memenuhi syarat kesehatan. Terdapat tiga kategori: perorangan 16-30 tahun, perorangan 31-60 tahun, serta kategori beregu yang wajib membawa tandu. Pendaftaran dibuka mulai 2 hingga 11 Desember 2025 melalui tautan resmi panitia.
Dengan persiapan yang kian matang, Kediri – Bajulan 2025 diharapkan menjadi ruang besar untuk menanamkan jiwa patriotisme, mengenalkan keteladanan Jenderal Soedirman, serta memupuk persatuan pemuda. Lebih dari sekadar aktivitas fisik, napak tilas ini menjadi simbol langkah bersama masyarakat Kediri menjaga sejarah dan merawat nilai perjuangan bangsa. ***
Reporter: Inggar Tania Laurina

