Kediri (tahukediri.id) – Kediri United menambah khazanah tim sepak bola di Kediri. Merger dengan PS Maluku, Laskar Luput Suwuk membuat pecinta bola Kediri makin bingung, mau dukung yang mana.
Ngomongin sepak bola Kediri, mungkin Persik yang menjadi top of mind-nya. Juara kompetisi kasta tertinggi Tanah Air di musim 2003 dan 2006, yang sukses membawanya mentas di Asia cukup menjadi modal untuk orang mengenal Macan Putih. Tapi ternyata, ada 5 klub lain di Kediri yang saat ini resmi main di Liga.
Selain Persik Kediri, terbaru ada Kediri United, FC Pare yang berbasis di Kampung Inggris, kemudian Persedikab Kediri yang punya sejarah lumayan panjang di sepak bola Indonesia. Lalu, ada Inter Kediri dan Triple’s, DNA dari striker Timnas Indonesia Septian Satria Bagaskara. Mari kita bahas satu-satu.
Kediri United
Kediri United lahir 22 Februari 2022. Awalnya, hanyalah tim tarkam (Antar Kampung) di Asmorobangun Cup. Lalu mereka mendaftarkan diri menjadi Sekolah Sepak Bola (SSB) terafiliasi Asprov Jatim pada akhir 2023.
Di tahun 2025, secara mengejutkan, Kediri United mengumumkan keputusannya merger dengan PS Maluku, di bawah bendera yang sama Yayasan Kediri Tresnaning Ati. Pengesahan melalui Kongres Biasa PSSI Tahun 2025, membuat Laskar Luput Suwuk, resmi bermain di Liga 4 Jawa Timur.
Saat ini Kediri United masih fokus mengikuti Piala Soeratin 2025 U13 dan U17. Kira-kira bakal seperti apa kekuatan tim baru ini di Liga 4?
FC Pare
FC Pare merupakan tim yang berbasis di Kampung Inggris. Klub ini sebenarnya jauh lebih tua, dari Kediri United. Laskar Mojokuto lahir pada 8 Desember 2002. Anak Pare pasti kenal, dulu mereka sebagai SSB Tunas Muda. Mereka lalu merger dengan Tulehu United dan sepakat menggunakan brand FC Pare.
Lalu, menjadi FC Pare, pada September 2022, bernaung dalam Yayasan Pare Sehati Gemilang.
Liga 4 Jawa Timur musim 2024, menjadi kompetisi pertama FC Pare di Liga resmi. Sayangnya, bermain di Grup J bersama Triple’S, Asifa FC dan Malang United, FC Pare tak pernah menang. Takluk 0-1 dari Asifa, dilibas tiga gol tanpa balas oleh Malang United dan Triple’S. Mereka kemudian gagal melaju ke babak berikutnya.
Triple’S
Triple’S, lebih tua lagi. Pasukan Pasir Batu lahir sejak 1997. Pendirinya almarhum Sony Sandra, yang sempat menghebohkan Kediri di tahun 2016.
Triple’S adalah DNA dari lahirnya striker Dewa United, Septian Satria Bagaskara, alumni Timnas Indonesia yang pernah menjadi Top Skor Liga 3 2018 bersama Persik Kediri.
Ada juga nama Bayu Otto dan bek tangguh Vava Mario Yagalo, eks Persija Jakarta yang juga pernah berseragam Garuda. Pemain senior Persik Kediri, Faris Aditama juga lahir dari SSB ini.
Pernah bermain di Liga 3 pada 2021, Triple’S kini bermain di Liga 4 Jawa Timur. Pada kompetisi musim lalu, mereka mampu menembus 32 besar, tapi kandas di Brawijaya.
Persedikab Kediri
Persedikab Kediri punya sejarah lumayan panjang di sepak bola Indonesia. Bukan Persik, justru Bledug Kelud yang menjadi representasi Kediri, saat mereka bermain di Ligina era 1990-an. Sayangnya, prestasinya terus merosot hingga terjerembab di kasta terendah. Sampai hari ini, mereka masih belum mampu bangkit.
Persedikab juga banyak memasok pemain untuk Persik Kediri. Stadion Canda Bhirawa Pare, tempat mereka menggembleng pemain-pemain seperti M Khanafi dan Ady Eko Jayanto.
Mereka punya pendukung yang loyal, Fire Ant Colony. Mereka selalu hadir saat Persedikab bertanding.
Inter Kediri
Sebelum ngomongin Persik Kediri, kita bahas dulu Inter Kediri. Laskar Boncolono ini terakhir mampu lolos ke 32 besar Liga 4 Jawa Timur bersama Triple’S.
Dinahkodai Ketua PSSI Kota Kediri Tomy Aribowo, Inter Kediri sebenarnya menjadi tim yang tangguh.
Sempat mereka mendatangkan pelatih berlabel juara, Budiardjo Thalib dan pemain-pemain senior, namun usaha mereka gagal. Bermain di Stadion Brawijaya, mereka kalah bersaing.
Persik Kediri
Kalau Persik Kediri, mungkin sebagian besar pecinta bola Tanah Air tahu. Sepak terjangnya, terutama di tahun 2003 dan 2006 benar-benar keren. Macan Putih juara dan mentas di level Asia.
Saat ini saham mayoritas Persik Kediri dimiliki oleh Arthur Irawan, melalui perusahaannya PT Astar Asia Global (AAG). Saat ini mereka tengah fokus mempersiapkan tim untuk mengarungi Liga 1 2025/2026.
Terbaru mereka mendaratkan pelatih Ong Kim Swee dari Malaysia serta memboyong pemain-pemain muda potensial. Untuk pemain asing, mereka sudah memiliki 7 nama, masing-masing Leo Navacchio, Kiko, Telmo Castanheira, Pedro Matos, Sylvain Ateida, Lucas Gama dan Imanol Garcia.