Kediri (tahukediri.id) – Krisis iklim yang kian tampak dalam kehidupan sehari-hari mendorong Kota Kediri memperkuat edukasi lingkungan bagi generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan Jambore Go Green 2025 yang digelar di Masjid Darus Sa’adah, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, padaMinggu (30/11). Acara ini menghadirkan sekitar 150 remaja masjid dari berbagai wilayah untuk bersama-sama belajar dan bergerak menjaga bumi.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan bahwa ancaman lingkungan kini tidak lagi hanya menjadi isu global.
“Saat ini dunia sedang menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim, polusi, hingga penurunan kualitas air dan udara. Dampaknya juga terasa di daerah, termasuk Kediri,” ujarnya. Ia mencontohkan kejadian banjir di sejumlah daerah sebagai peringatan bahwa langkah nyata harus segera dilakukan.
Mbak Wali menyebut remaja masjid memiliki potensi besar sebagai motor perubahan. “Kegiatan Jambore Go Green ini positif karena remaja masjid tidak hanya berkegiatan di ruang ibadah, tetapi juga berperan menjaga keberlanjutan lingkungan,” katanya.
Para peserta, lanjutnya, akan mendapatkan materi seputar pengolahan sampah, pentingnya keberadaan pohon, serta kebiasaan menghemat air dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

Ia juga menyoroti perilaku boros air yang sering ditemukan di fasilitas umum dan menegaskan pentingnya edukasi sejak dini. Mbak Wali berharap peserta dapat menjadi agen sosialisasi di lingkungan masing-masing. “Remaja masjid sebagai motor penggerak perubahan punya peran menyebarkan kepedulian ini ke masyarakat,” tuturnya.
Mbak Wali menambahkan bahwa peningkatan kepedulian generasi muda diharapkan mampu mengurangi risiko bencana di masa depan.
“Potensi di Kota Kediri cenderung lebih ke banjir, sehingga dengan menanam pohon saya yakin insyaAllah ke depan tidak ada lagi bencana banjir,” ucapnya. Baginya, tindakan sederhana seperti menanam pohon adalah investasi ekologis yang sangat berharga.
Penggagas Jambore Go Green 2025, anggota DPRD Kota Kediri dari Fraksi Golkar Imam Zarkasyi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi alternatif positif bagi remaja masjid.
“Kita ingin remaja-remaja ini solid kembali dan punya aktivitas yang dekat dengan masjid. Melalui kegiatan lingkungan seperti ini, kita harapkan remaja tidak beraktivitas jauh dari masjid,” ungkapnya. Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri atas dukungan penuh yang diberikan.
Imam memaparkan bahwa peserta memperoleh beragam pengalaman mulai dari pelatihan eco, pembuatan kompos, hingga penanaman pohon produktif.
“Kalau tiap satu remaja masjid punya satu pohon saja dan merawatnya, Kota Kediri bisa jauh lebih hijau. Hijau hatinya, hijau kotanya,” ujarnya. Tak hanya itu, terdapat pula lomba dai dengan tema dakwah lingkungan dan pengajian bersama dai muda.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini lahir dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya penguatan pembinaan lingkungan berbasis masjid. Menurutnya, masjid idealnya menjadi pusat kegiatan yang ramah lingkungan.
“Kesadaran mengurangi sampah dan memanfaatkan limbah harus dipahami remaja masjid agar masjid semakin dekat dengan isu-isu ekologis,” kata Imam.
Sebagai pembuka rangkaian kegiatan, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Imam Zarkasyi melakukan penanaman pohon mangga kiojay secara simbolis. Penanaman ini menjadi penanda dimulainya Jambore Go Green 2025 sekaligus wujud komitmen bersama menjadikan Kota Kediri lebih hijau dan berkelanjutan. ***
Reporter: Inggar Tania Laurina

