Kediri (tahukediri.id) – Kue lumpur, jajanan jadul yang sudah jarang ditemukan di pasaran, kini hadir di Kediri dengan sajian yang lebih kekinian tapi tidak menghilangkan rasa tradisionalnya.
Adalah Lumpur Bakar Nduk D’tha, pedagang kaki lima di Jl. PB Sudirman Pare, Kabupaten Kediri ini menyajikan inovasi kue lumpur tradisional yang dipadukan dengan sentuhan kekinian dalam cita rasa dan penyajiannya.
“Ini sebenarnya jajanan jadul yang dikemas modern. Kalau jadulnya tetap ada, tapi kita tambahkan topping seperti nangka dan kelapa muda biar lebih menarik,” kata Dhita, pemilik Lumpur Bakar Nduk D’tha.
Selain gemar berkuliner, Dhita mencoba inovasi kue lumpur ini karena terinspirasi dari Bu Lilik, pelopor Lumpur Bakar khas Sidoarjo. Jajanan ini juga sebelumnya belum ada di Pare.
“Saya suka kuliner, jadi sering cari-cari ide yang belum ada. Kebetulan di rumah juga punya dapur untuk catering dan snack box, jadi sekalian saya kembangkan,” ujarnya pada reporter tahukediri.id.
Menurut Dhita, meskipun beberapa daerah seperti Malang dan Batu memiliki versi serupa seperti Lumpur Arab, tapi kreasinya tetap memiliki ciri khas tersendiri. Lumpur Bakar Nduk D’Tha dimasak dengan cara tradisional menggunakan arang, memberikan aroma khas yang tak didapat dari pemanggang modern.
“Kalau kue lumpur biasanya kan apinya pakai api bawah saja. Kalau lumpur bakar ini kan apinya atas bawah. Dari bahannya pun juga beda,” terangnya.
Selain varian original, wanita usia 43 tahun juga menawarkan rasa nangka dan kelapa muda. Harganya pun sangat terjangkau — mulai Rp2.500 untuk versi original, dan Rp3.000 untuk yang bertopping. Pelanggan juga bisa membeli paket isi enam dengan harga hemat Rp15.000.
Menariknya, Dhita menargetkan produk ini untuk kalangan usia menengah ke atas. “Kalau remaja biasanya lebih suka topping keju atau cokelat, tapi saya justru menyasar yang lebih dewasa, yang kangen rasa jajanan jadul,” ujarnya.
Dalam sehari, Dita mampu mengolah sekitar dua galon adonan yang menghasilkan 60 hingga 70 porsi lumpur bakar. Ia berjualan setiap hari mulai pukul 08.00 hingga habis, sementara saat Car Free Day sudah buka sejak pukul 06.00 pagi.
Meski buka di lapak sederhana, tetapi produk Lumpur Bakar Nduk D’tha yang telah berdiri selama 2 tahun ini sudah memiliki sertifikasi halal, dan surat ijin resmi lainnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

