Malang (tahukediri.id) – Manajer Persik Kediri Mochamad Syahid Nur Ichsan menyampaikan sikap legowo dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib terkait insiden pelemparan bus timnya di luar area Stadion Kanjuruhan Malang.
Kejadian ini berlangsung usai laga lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 pada Minggu petang, 11 Mei 2025, saat rombongan tim Macan Putih dalam perjalanan kembali menuju Kota Malang usai mengalahkan tuan rumah Arema FC dengan skor 3-0.
Insiden tersebut menyebabkan dua anggota tim pelatih Persik mengalami luka ringan akibat serpihan kaca, meski kondisi seluruh pemain dinyatakan aman. Pengawalan telah disiapkan, namun diduga terjadi di titik yang tidak terjangkau langsung oleh pengamanan.
“Kejadian awal kita biasa keluar stadion, tiba-tiba ada lemparan. Official kita, pelatih dan asisten pelatih, tetapi hanya serpihan pecahan kaca, tidak luka berat. Ada dua orang. Pemain aman. Lukanya di bagian kepala. Karena mungkin kaca pecah, dan mengenai. Kini kondisinya sudah aman. Ada pengawalan, tetapi mungkin di depan,” ungkap Syahid.
Ia juga menyampaikan bahwa tindakan pelemparan kemungkinan dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak mewakili semangat sportivitas yang dijaga oleh manajemen maupun suporter Arema FC.
“Sayang, teman-teman di Arema FC, di suporter arema sudah berusaha, berupaya untuk membuat kondisinya kembali normal lagi, tetapi dirusak lagi, ada oknum yang merusak,” ujarnya.
Ichsan menambahkan bahwa pihak manajemen Arema FC, panitia pelaksana, dan Aremania telah menyampaikan permintaan maaf dan diterima dengan lapang dada oleh tim Persik Kediri.
“Intinya teman-teman minta maaf dari panpel, aremania, manajemen arema yang minta maaf. Kami menerima, saya legowo. Mungkin ini bukan yang diinginkan mereka juga. Kami memberi semangat juga kepada mereka. Buat ngelalui ini semua ini sangat berat,” katanya.
Ia memastikan koordinasi sudah dilakukan dengan pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari dan menegaskan bahwa jalur perbatasan telah dinyatakan aman.
“Kami pun istilahnya menyerahkan kepada pihak yang berwajib monggo untuk diteruskan… Kita sudah koordinasi. Insya Allah tidak ada kendala lagi. Insya Allah perbatasan aman,” tutupnya. ***