Close Menu
tahukediri.idtahukediri.id
    What's Hot

    Sowan ke Pondok Lirboyo Kediri, Chairul Tanjung Minta Maaf atas Tayangan “Xpose Uncensored”

    23 Oktober 2025 - 19:17

    Ledakan Keras Gegerkan Warga Mojoroto Kediri, Ternyata Berasal dari Ini

    23 Oktober 2025 - 18:23

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.id
    • Beranda
    • News
    • Travel
      • Wisata
      • Kuliner
      • Seni & Budaya
    • Multimedia
      • Foto
      • Video
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Arsip
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.idtahukediri.id
    Home»Seni dan Budaya»Margiono, Pandai Besi Tradisional Kediri yang Tetap Membara di Tengah Gempuran Zaman

    Margiono, Pandai Besi Tradisional Kediri yang Tetap Membara di Tengah Gempuran Zaman

    Seni dan Budaya 30 Mei 2025 - 06:36
    WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Kediri (tahukediri.id) – Di antara deru modernisasi dan dominasi alat produksi pabrikan, suara dentingan logam dari sebuah rumah di Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, masih terdengar nyaring. Itulah suara palu besi milik Margiono (68), seorang pandai besi tradisional yang tetap teguh mempertahankan warisan leluhurnya.

    bukan sekadar perajin logam. Ia adalah penjaga tradisi, pewaris keahlian turun-temurun dalam mengolah besi menjadi alat pertanian seperti sabit dan cangkul. Dari teras rumah yang sekaligus menjadi bengkel kerjanya, setiap hari Margiono bersama anak laki-lakinya, Zaenuri, bekerja dengan telaten.

    Mereka memanaskan, menempa, dan membentuk plat besi dengan peralatan sederhana yang tak lekang oleh waktu.

    “Keahlian dalam mengolah plat besi ini saya dapatkan dari ayah sejak tahun 1978 silam sebelum meninggal,” kata Margiono saat ditemui di rumahnya.

    Asap arang sisa pembakaran dan bau logam panas menjadi bagian dari keseharian mereka. Bagi Margiono, pandai besi bukan hanya cara untuk mencari nafkah, tetapi juga bentuk penghormatan kepada sejarah keluarga dan budaya yang telah hidup selama ratusan tahun.

    Menariknya, di saat profesi ini makin langka dan nyaris tergerus zaman, permintaan terhadap hasil kerajinan Margiono justru masih stabil, terutama saat musim panen tiba. Seperti musim panen tebu saat ini, sabit menjadi produk yang paling banyak dicari.

    “Permintaan banyak ketika sudah memasuki masa panen tebu seperti saat ini. Dalam seminggu bisa tembus 10 buah sabit, sedangkan untuk cangkul kurang lebih 5 buah setiap bulan,” sebut Margiono.

    Dengan harga Rp 135.000 untuk satu buah sabit dan Rp 180.000 untuk cangkul, produk buatan Margiono bersaing tidak hanya karena fungsinya, tetapi juga karena nilai keaslian dan ketekunan yang melekat di setiap goresan dan pukulan palunya.

    Margiono dan Zaenuri bukan hanya menjual alat pertanian, mereka menjual dedikasi, sebuah cerita panjang tentang ketekunan, keberanian melawan arus, dan penghormatan terhadap akar budaya. ***

    Gempuran Zaman kediri Kerajinan Tradisional Pandai Besi
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleVideo Viral Gunung Kelud Meletus 29 Mei 2025 Dipastikan Hoaks, BPBD Kediri Minta Masyarakat Tetap Tenang
    Next Article Halaqah Digital di Pesantren Al Amien Kediri, Raffi Ahmad Dorong Santri Melek Teknologi

    Info Lainnya

    Sowan ke Pondok Lirboyo Kediri, Chairul Tanjung Minta Maaf atas Tayangan “Xpose Uncensored”

    23 Oktober 2025 - 19:17

    Ledakan Keras Gegerkan Warga Mojoroto Kediri, Ternyata Berasal dari Ini

    23 Oktober 2025 - 18:23

    Dorong Percepatan Sertifikasi SLHS, Satgas SPPG Kabupaten Kediri Gencar Bina Keamanan Pangan

    21 Oktober 2025 - 21:29

    Surat di Ompreng, Cara Unik Interaksi Anak Sekolah dengan Koordinator SPPG Deyeng Kediri

    21 Oktober 2025 - 16:10

    Tayangan Trans7 Singgung Kiai, Ribuan Santri Kediri Gelar Aksi Damai

    21 Oktober 2025 - 13:16

    ODGJ Mengamuk di Desa Wonosari Kediri, Lukai Anak Kecil

    20 Oktober 2025 - 20:51
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner

    Info Menarik!

    Sowan ke Pondok Lirboyo Kediri, Chairul Tanjung Minta Maaf atas Tayangan “Xpose Uncensored”

    23 Oktober 2025 - 19:17

    Ledakan Keras Gegerkan Warga Mojoroto Kediri, Ternyata Berasal dari Ini

    23 Oktober 2025 - 18:23

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51

    Kejari Kabupaten Kediri Banding atas Vonis 3 Tahun Terdakwa Korupsi Jual Beli Tanah PTPN X

    22 Oktober 2025 - 18:23

    Bupati Kediri Janjikan Lanjutkan Insentif Guru Madin di Momen Hari Santri Nasional 2025

    22 Oktober 2025 - 15:07
    © 2025 TahuKediri.ID | serba tahu soal Kediri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.