Kediri (tahukediri.id) – Pagi yang cerah di Jalan Dhoho, Kota Kediri, menjadi saksi semangat literasi yang dibawa langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Dalam rangka memperingati Hari Buku dan Hari Kearsipan Nasional, ratusan anak-anak sekolah dasar, forum anak, serta komunitas literasi berkumpul di Car Free Day (CFD) untuk mengikuti aksi membaca buku serentak bersama sang Wali Kota yang akrab disapa Mbak Wali.
Di tengah maraknya konsumsi konten hiburan singkat dan instan, Vinanda mengingatkan tentang ancaman brain rot, atau pembusukan otak, yang dapat menurunkan daya pikir dan kemampuan kognitif generasi muda.
“Semua dimudahkan oleh kemajuan teknologi dan digitalisasi. Tetapi ancaman brain rot (pembusukan otak) yang diakibatkan oleh seringnya terpapar konten hiburan singkat yang tidak berkualitas. Dampaknya mempengaruhi kognitif dan berpikir kritis,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa kemajuan teknologi tidak bisa menggantikan peran penting buku sebagai media pembelajaran. Buku, menurutnya, tetap menjadi alat utama dalam menumbuhkan logika, imajinasi, dan rasa ingin tahu anak-anak.
“Saya mengajak seluruh orang tua untuk memulai kebiasaan baik menyiapkan waktu membaca bagi anak-anak. Untuk adik-adik mari kita berpetualang menjelajah dunia dengan membaca buku. Adik-adik bisa mulai dengan bacaan ringan-ringan dan adik-adik bisa main ke pojok baca yang ada di Kota Kediri,” ajaknya antusias.
Dalam acara ini, Mbak Wali juga membagikan buku kepada anak-anak serta menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan mereka. Gerakan ini tak lepas dari keberhasilan literasi di Kota Kediri yang terus meningkat. Data dari Perpusnas menyebutkan, tingkat kegemaran membaca warga Kota Kediri mencapai 99,34 di tahun 2024—melonjak dari 54,2 pada 2023.
Kota Kediri bahkan dianugerahi penghargaan sebagai kabupaten/kota dengan tingkat kegemaran membaca tertinggi di Jawa Timur pada 2025 oleh Gubernur Jawa Timur. Capaian ini menjadi bukti bahwa berbagai stimulus literasi yang dijalankan, seperti perpustakaan keliling, pojok baca, layanan antar buku, hingga lomba bercerita, membuahkan hasil.
“Alhamdulillah ini kebanggaan sekaligus motivasi bagi kita semua untuk terus mendorong kebiasaan membaca buku di masyarakat. Kami sampaikan terima kasih kepada para komunitas dan forum literasi Kota Kediri yang telah ikut berkontribusi menghidupkan kebiasaan cinta baca di Kota Kediri,” ungkap Vinanda.
Bersamaan dengan peringatan Hari Arsip Nasional, Pemkot Kediri juga meluncurkan Program Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Keluarga (Duta Siaga). Layanan ini diberikan secara gratis kepada masyarakat yang memiliki arsip keluarga rusak, seperti ijazah, akta kelahiran, surat nikah, dan surat tanah.
“Harapannya layanan ini dapat menambah pengetahuan dalam upaya melakukan pencegahan dan tindakan penyelamatan arsip dari dampak bencana secara cepat dan tepat. Sehingga potensi bahaya terhadap rusaknya arsip dapat diminimalkan,” terang Vinanda.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri, Eko Lukmono, mengatakan kegiatan diadakan di CFD agar masyarakat lebih mengenal layanan literasi dan kearsipan.
“Acara ini diadakan di Car Free Day juga untuk memperkenalkan layanan-layanan yang ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kepada masyarakat luas,” jelas Eko.
Kolaborasi dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat, Kediri Book Party, dan toko buku pun menyemarakkan acara. Perpustakaan digital juga disosialisasikan, dan rencananya QR code akan dipasang di berbagai fasilitas publik agar masyarakat bisa langsung mengakses buku digital dengan memindai kode tersebut.
“Sebagai warga Kota Kediri kita harus bangga. Karena Kota Kediri menjadi peringkat kedua Tingkat Kegemaran Membaca tertinggi di Jawa Timur. Lalu untuk nasional kita berada di peringkat ketiga,” ujar Eko.
Mbak Wali juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Taman Bacaan Masyarakat yang dinilai sebagai pelopor inklusi, di antaranya TBM Cerdas Mandiri, TBM Al-Madinah, dan TBM Lisa. ***