Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemantauan harga dan stok bahan pokok di Pasar Setono Betek, Selasa (9/9/2025). Monitoring ini dilakukan usai libur panjang untuk memastikan kestabilan harga sekaligus ketersediaan pasokan pangan di tengah masyarakat.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh. Ridwan, menyampaikan bahwa pemantauan rutin ini penting untuk mengantisipasi lonjakan harga yang bisa menimbulkan keresahan. Hasil pengecekan menunjukkan sejumlah komoditas mengalami kenaikan, meski masih dalam batas wajar.
“Kita lakukan pemantauan setelah libur panjang dan akhir pekan hasilnya sebagian komoditas mengalami kenaikan harga namun tidak terlalu signifikan. Stok bahan pokok juga masih aman dan dapat mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Komoditas yang mengalami kenaikan antara lain beras premium, minyak goreng, daging sapi, daging ayam ras, telur, bawang merah, serta aneka cabai. Berdasarkan pantauan, harga beras premium naik menjadi Rp15.139/kg dari Rp15.069/kg, minyak goreng curah Rp17.896/kg dari Rp17.846/kg, daging sapi Rp107.778/kg dari Rp107.222/kg, ayam ras Rp35.111/kg dari Rp35.000/kg, telur ayam Rp26.414/kg dari Rp25.872/kg, bawang merah Rp35.444/kg dari Rp33.873/kg, cabai merah besar Rp33.844/kg dari Rp30.578/kg, cabai merah keriting Rp37.422/kg dari Rp35.956/kg, dan cabai rawit merah Rp33.555/kg dari Rp29.222/kg.
“Dari informasi sejumlah pedagang, ini disebabkan karena harga dari produsen sudah mengalami kenaikan. Sedangkan untuk kenaikan harga daging dan telur ayam diperkirakan terjadi karena pengaruh kenaikan harga pakan, salah satunya jagung,” jelas Ridwan.
Meski demikian, harga beras medium terpantau stabil berkat intervensi Gerakan Pangan Murah yang digelar sebelumnya. DKPP juga melakukan analisis indikator Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui data SISKA PERBAPO dan panel harga Bapanas Wilayah Kediri. Hasilnya, indikator SPHP masih dalam kategori aman, kecuali pada beras premium dan minyak goreng curah yang perlu diwaspadai.
“Sejak dimulai pelaksanaan program bantuan beras yang kemudian disambung dengan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Murni harga beras medium cenderung stabil dan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” ungkapnya.
Ridwan juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan membeli bahan pangan sesuai kebutuhan. Ia menekankan agar warga tidak melakukan panic buying maupun menimbun barang berlebih.
“DKPP akan terus menggencarkan kegiatan gerakan pangan murah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan terutama beras medium, minyak goreng dan gula pasir. Masyarakat juga tidak perlu panic buying, tetap berbelanja bijak, stop boros pangan. Artinya kuantitas kebutuhan pokok atau jumlah makanan yang kita beli itu harus pas dan tidak berlebihan,” pesannya. ***