Kediri (tahukediri.id) – Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar Gerakan Pengendalian Hipertensi dan Kardiovaskuler di Hutan Joyoboyo pada Jumat (28/11) untuk memperkuat kapasitas kader kesehatan melalui edukasi terbaru berbasis aktivitas fisik bertema Exercise is Medicine.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Fahmi Adi Priyantoro, menyampaikan bahwa hipertensi dan diabetes masih menjadi “momok” yang berkontribusi besar terhadap penyakit kardiovaskuler yang termasuk penyebab kematian tertinggi.
“Kami berkomitmen memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, serta pengelolaan hipertensi. Kegiatan ini bagian dari upaya pemerintah bersama Yayasan Jantung Indonesia untuk menekan komplikasi penyakit kronis,” ujarnya.
Gerakan ini juga menempatkan kader kesehatan sebagai garda terdepan dengan pembekalan pengetahuan terkait pencegahan, termasuk latihan fisik yang aman dan efektif.
“Diharapkan para kader mengerti apa yang harus dikerjakan, terutama terkait aktivitas fisik dan pola hidup sehat,” lanjut dr. Fahmi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kediri, Hendik Suprianto, membeberkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang menunjukkan prevalensi hipertensi di Kota Kediri mencapai 9,8 persen pada 2023, naik dari 8,3 persen pada 2018.
“Karena itu upaya promotif, preventif, hingga kuratif harus digencarkan,” jelasnya.
Upaya promotif dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi, preventif melalui pemeriksaan kesehatan dan kegiatan senam, sedangkan upaya kuratif dilakukan dengan tindak lanjut pengobatan setelah pemeriksaan.
Dalam sesi materi, dr. Nita Damayanti, Sp.KFR, menegaskan bahwa aktivitas fisik merupakan “obat” yang tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan hipertensi dan penyakit jantung.
“Exercise is medicine. Aerobic adalah latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan harus dilakukan dengan benar dan aman,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Kediri berharap pencegahan penyakit dapat semakin masif dan terstruktur di tingkat komunitas, sehingga kasus hipertensi dapat ditekan dan kesadaran masyarakat mengenai gaya hidup aktif semakin meningkat. ***
Reporter : Inggar Tania Laurina

