Close Menu
tahukediri.idtahukediri.id
    What's Hot

    Bupati Kediri Deadline Pengembalian Barang Jarahan Hari Ini, Selanjutnya Tanggung Sendiri!

    6 September 2025 - 07:59

    Pimpinan DPRD Kabupaten Kediri Ikut Gerakan Jumat Bersih Sisa Kerusuhan

    6 September 2025 - 07:50

    Patroli Jam Malam di Kota Kediri Bubarkan Kerumunan Remaja Kong Kow di Cafe

    6 September 2025 - 07:44
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.id
    • Beranda
    • News
    • Travel
      • Wisata
      • Kuliner
      • Seni & Budaya
    • Multimedia
      • Foto
      • Video
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Arsip
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.idtahukediri.id
    Home»Kuliner»Pengrajin Gula Semut di Kediri, Sri Wahyuni: dari Produksi Manual Hingga Ekspor ke Malaysia

    Pengrajin Gula Semut di Kediri, Sri Wahyuni: dari Produksi Manual Hingga Ekspor ke Malaysia

    Kuliner 13 Februari 2025 - 08:21
    WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Email
    Sri Wahyuni, seorang pengrajin gula semut Kediri
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Kediri (tahukediri.id) – Sri Wahyuni (60), seorang pengrajin gula semut asal Dusun Kranggan, Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, telah menekuni usaha ini sejak tahun 2014. Bersama suaminya, Gundono (58), ia mengembangkan produksi gula merah hingga berinovasi menciptakan gula semut yang lebih praktis digunakan.

    Awal Mula Usaha

    Pada tahun 2014, Sri Wahyuni mengikuti pelatihan mandiri di Yogyakarta selama lima hari dengan biaya Rp2,5 juta per pertemuan. Dari pelatihan itu, ia mulai memproduksi gula merah dalam berbagai bentuk, seperti cetakan koin, bumbung, batok tanggung, dan batangan.

    “Kita proses pembuatan gula merah mulai tahun 2014. Awalnya kita membuat gula dalam cetakan koin, bumbung, terus batok tanggung dan batangan. Tahun 2018 saya berinovasi lagi membuat gula semut seperti ini,” ungkap Sri Wahyuni.

    Alasan Berinovasi ke Gula Semut

    Menurutnya, produksi gula semut lebih praktis dibandingkan gula batangan karena tidak perlu disisir sebelum digunakan. Selain itu, gula semut lebih mudah dikemas dan memiliki daya tarik lebih tinggi di pasar.

    “Motivasinya apa? Karena dalam segi kepraktisan, lebih praktis kalau membuat gula semut, atau istilahnya gula kristal. Sehingga dalam pemakaian, tidak perlu menyisir seperti yang berbentuk. Ini tinggal ambil saja,” jelasnya.

    Gula semut, produk Sri Wahyuni Kediri

    Pasar dan Kendala Produksi

    Produk gula semut hasil karyanya telah dipasarkan di berbagai daerah, mulai dari Kediri, Tulungagung, Nganjuk, dan Blitar. Bahkan, produknya telah menembus pasar luar kota seperti Bandung dan Manado, serta ekspor ke Jepang dan Malaysia.

    “Lokalan sudah, terutama di supermarket-supermarket di Kabupaten Kediri sudah ada. Kemudian merambah lagi ke Tulungagung, Nganjuk, dan Blitar. Kalau luar kota yang lebih jauh lagi, Bandung, Manado. Bahkan, kita pernah dimintai ke Jepang, walaupun hanya sepuluh piece. Kemudian ke Malaysia 1 ton,” ujarnya.

    Namun, ia menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan ekspor dalam jumlah besar karena keterbatasan alat dan permodalan. Saat ini, produksinya masih dilakukan secara manual, sehingga tidak bisa memenuhi permintaan hingga 7 ton per minggu yang sempat ia terima.

    “Sebetulnya itu kita dapat orderan dalam satu minggu kita suruh produksi 7 ton. Mengingat kita ada kendala di alat. Kalau kapasitas besar, sedangkan kita belum punya alatnya, karena kita masih kerja manual. Kedua, dari segi permodalan,” tambahnya.

    Proses Produksi dan Harga Jual

    Proses pembuatan gula semut lebih memakan waktu dibandingkan gula batangan, namun hasilnya lebih bernilai ekonomis. Saat ini, Sri Wahyuni menjual gula semut dengan harga Rp25.000 per kg untuk produk curah dan Rp20.000 per 200 gram dalam kemasan standing pouch.

    “Prosesnya tidak sulit, cuma banyak tahapan kalau dibanding gula dalam bentuk koin, bumbung, dan batangan. Itu lebih cepat dari gula semut ini. Prosesnya agak lama. Sehingga makan waktu. Dan hasilnya kalau masih manual itu masih sedikit,” katanya.

    Dalam seminggu, Sri Wahyuni mampu menjual antara 2 hingga 2,5 kwintal gula semut. Jika permintaan dalam jumlah besar, ia biasanya merekrut tetangga untuk membantu produksi.

    “Kalau hanya sedikit kita kerjakan berdua. Tetapi kalau partai besar kita merekrut tetangga. Biasanya kalau gula batangan, satu tim ada 8 orang. Itu satu hari bisa sampai 1-1,5 ton. Sehingga orderan 6 ton itu bisa kita kerjakan dalam 6 hari saja,” terangnya.

    Sri Wahyuni berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk memberikan bantuan permodalan serta peralatan produksi, sehingga usahanya dapat berkembang lebih besar dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas. ***

    Gula Semut jatim kediri
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleGunung Kelud Masuk Fase Kedua, Ancaman dan Upaya Mitigasi
    Next Article Pencuri Kotak Amal Ditangkap Warga di Desa Dukuh, Kediri

    Info Lainnya

    Pemuda Kediri Kembalikan Barang Jarahan, Mas Dhito Pastikan Tak Diproses Hukum

    4 September 2025 - 07:16

    Gedung DPRD hingga Kantor Bupati Rusak, Mas Dhito Beber Kerugian Kerusuhan Kediri

    3 September 2025 - 20:35

    Master Piece Museum Bagawanta Bari Kediri Arca Kepala Bodhi Satva Diselamatkan saat Kerusuhan

    3 September 2025 - 08:29

    Perempuan Lansia di Kediri Ditemukan Tewas dalam Sumur, Diduga Jatuh saat Epilepsi Kambuh

    2 September 2025 - 22:14

    Lumpuh! Mas Dhito Beber Dampak Kerusuhan di Kediri

    31 Agustus 2025 - 21:26

    Pasca Kerusuhan, Kantor Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri Jadi Pusat Perhatian Warga

    31 Agustus 2025 - 11:57
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner

    Info Menarik!

    Bupati Kediri Deadline Pengembalian Barang Jarahan Hari Ini, Selanjutnya Tanggung Sendiri!

    6 September 2025 - 07:59

    Pimpinan DPRD Kabupaten Kediri Ikut Gerakan Jumat Bersih Sisa Kerusuhan

    6 September 2025 - 07:50

    Patroli Jam Malam di Kota Kediri Bubarkan Kerumunan Remaja Kong Kow di Cafe

    6 September 2025 - 07:44

    Bupati Kediri Simpan Arca Kepala Ganesha di Tempat Rahasia

    6 September 2025 - 07:37

    Bersihkan Sisa Kerusuhan, Pemkab Kediri Gelar Jumat Bersih Bersama Ribuan Masyarakat

    6 September 2025 - 07:32
    © 2025 TahuKediri.ID | serba tahu soal Kediri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.