Kediri (tahukediri.id) – Kegiatan Kopi Pagi Pecinan Ngangeni (Kopinang) di Kediri, pada Sabtu (6/12/2025) menghadirkan suasana berbeda dari biasanya. Selain konsep street coffee yang menjadi ciri khasnya, pada kesempatan ini disediakan charity box sebagai bentuk dukungan bagi korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Momentum tersebut juga dimanfaatkan komunitas Scooter Kediri Barat (SKARAT) untuk membuka donasi secara langsung di lokasi. Tidak hanya membuka donasi, tetapi mereka juga menjual hasil bumi berupa mangga podang, buah khas Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Di mana, hasil penjualannya akan disumbangkan bagi korban bencana.
Aksi solidaritas ini sebenarnya sudah berlangsung selama tiga hari. Pada Jumat, (5/12/2025) SKARAT memulai penggalangan dana di perempatan Banyakan. Kegiatan berlanjut pada Sabtu di Kopinang, dan akan ditutup pada Minggu, 7 Desember 2025, di pertigaan Desa Gringging, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri dengan tambahan live music untuk menarik perhatian masyarakat.
Ketua SKARAT Olga, menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari kesadaran anggota komunitas untuk membantu saudara yang sedang tertimpa musibah. “Kami bergerak di titik-titik yang ramai. Selain turun ke jalan, kami juga bekerja sama dengan Kopinang dan teman-teman barber shop yang hadir di event ini. Mereka memberi ruang bagi kami untuk jualan mangga demi open donasi,” tuturnya.
Sebanyak 88 kilogram mangga podang dibawa oleh para anggota menggunakan Vespa, terdiri dari dua keranjang besar yang mereka angkut bersama. Pada hari pertama, donasi terkumpul sebesar Rp3.205.000, sementara pada kegiatan di Kopinang terkumpul Rp325.000 yang terhitung satu jam setelah Kopinang dibuka.
Di media sosial, SKARAT juga menggaungkan kampanye melalui tagar #DariKitaUntukIndonesia dan #SkaratPeduliBencana guna mengajak lebih banyak masyarakat ikut terlibat. Mereka menegaskan bahwa kontribusi tidak harus selalu berupa uang, menyuarakan informasi dan kepedulian pun merupakan bentuk donasi.
“Yang penting niatnya membantu. Mau lewat kami silakan, lewat pihak mana pun tidak masalah. Yang utama, jangan lupa sisihkan sedikit untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tambah Olga.
Aksi kolaboratif antara Kopinang dan SKARAT ini menunjukkan bahwa gerakan solidaritas bisa lahir dari ruang-ruang sederhana. Dari kopi hingga Vespa, semuanya melebur menjadi wadah kepedulian bagi korban bencana di Sumatra. ***
Reporter : Inggar Tania Laurina

