Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri resmi menutup Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Orientasi Pegawai Pemsrintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kegiatan diikuti oleh 971 orang peserta yang terdiri dari 138 CPNS (11 tenaga kesehatan dan 127 tenaga teknis) dan 833 PPPK (97 guru, 48 tenaga kesehatan 688 tenaga teknis).
Saat menutup kegiatan, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, mengapresiasi inovasi para peserta Latsar yang dinilai melampaui kreativitas ASN yang sudah lama bertugas. Bahkan nantinya akan dibuat kompetisi di antara ASN yang baru selesai Latsar dan yang sudah lama menduduki posisi tersebut.
“Tadi disampaikan bahwa inovasi yang dilakukan oleh teman-teman Latsar itu bahkan melampaui apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman ASN. Nah, ini harus dijaga betul,” ujar Mas Dhito, panggilan akrab Bupati Kediri, pada Kamis (4/12/2025).
Mas Dhito juga kembali menegaskan pesan penting kepada para ASN baru. Menurutnya, ASN bukan hanya dituntut cerdas, tetapi harus memiliki karakter kuat.
“Yang pertama, kalau sudah jadi ASN itu tidak boleh melanggar norma-norma yang sudah diatur dalam peraturan perundang – undangan. Yang kedua, harus bekerja dengan hati dan pikiran. Saya enggak butuh orang pintar, saya butuh orang yang jujur dan loyal kepada masyarakat,” tegasnya.
Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Kediri, Noor Rokhayati, menambahkan, bahwa penutupan Latsar CPNS ini menjadi syarat resmi pengangkatan mereka menjadi PNS penuh.
“Jadi, setelah ini nanti prosesnya ada SK pengangkatan menjadi PNS penuh,” jelasnya.
Sementara, peserta orientasi PPPK yang kini telah resmi beralih status dari tenaga non-ASN menjadi ASN konsekuensinya akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar.
Sebelumnya baik CPNS maupun PPPK melakukan latihan dasar dan orientasi PPPK selama 40 hari kerja.
Jonathan Judiyanto, Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Provinsi Jawa Timur menyampaikan, pelatihan dasar ini diharap bukan hanya untuk memenuhi persyaratan administrasi, tetapi juga merupakan awal dari serangkaian proses perjalanan dan pengembangan karier di masa yang akan datang.
“Pelatihan ini merupakan perwujudan dalam mengembangkan kompetensi sumber daya aparatur pelaksana tugas di pemerintahan daerah, dapat berlangsung secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Setelah berakhirnya latsar ini nantinya mereka akan mendapatkan gaji full 100 persen, dimana sebelumnya hanya menerima 80 persen. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

