Kediri (tahukediri.id) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mendatangi rumah seorang anak berinisial EP di Kelurahan Ngampel yang sempat berhenti sekolah, Selasa (9/9/2025). Kehadiran pemimpin muda yang akrab disapa Mbak Wali ini bertujuan memberikan semangat agar EP kembali bersekolah dan mengejar cita-citanya. Dalam kunjungannya, ia juga memberikan bingkisan sebagai bentuk dukungan.
“Kita memberikan motivasi kepada adik EP untuk semangat lagi bersekolah. Karena pendidikan ini adalah hak setiap anak. Kita juga tahu bahwa pendidikan ini jembatan untuk meraih masa depan yang gemilang,” ujarnya.
Vinanda menjelaskan, Pemerintah Kota Kediri telah menyiapkan beberapa pilihan agar EP bisa melanjutkan pendidikan. Salah satunya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dengan jadwal fleksibel sesuai kebutuhan. Nantinya, tim konseling juga akan mendatangi rumah EP untuk memberikan motivasi. Ia menegaskan, pemerintah menargetkan angka putus sekolah di Kota Kediri dapat ditekan hingga nol.
“Tadi saya ngobrol dengan adik EP ini minatnya di mesin. Lalu tadi adik EP juga ingin jadi TNI. Makanya tadi kita motivasi agar mau sekolah untuk meraih cita-cita,” ungkapnya.
Kepala Seksi Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri, Sidik Purnomo, menambahkan bahwa pendaftaran di SMA dan SMK Negeri untuk periode September sudah ditutup, sehingga alternatifnya diarahkan ke sekolah swasta. Ia menyebut ada beberapa SMK dengan jurusan permesinan yang sesuai dengan minat EP.
“Tahun ini ada Tes Kemampuan Akademik untuk masuk dalam seleksi penerimaan murid baru. Kalau ingin menunda sekolah tahun depan yang bersangkutan tidak punya syarat ini. Kalau dia mau sekolah nanti dari lembaga pendidikan biar jemput bola yang paling penting motivasi untuk sekolah ini bangkit,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan menuturkan pihaknya siap menerjunkan tim konseling serta mengajak EP berkeliling ke sekolah-sekolah. Berdasarkan data Dinas Sosial, keluarga EP tercatat masuk DTSEN desil 1 dan telah menerima bantuan sosial.
Di sisi lain, jumlah anak putus sekolah di Kota Kediri mencapai sekitar 1.500 orang. Dari jumlah itu, hampir 1.000 telah kembali bersekolah, sementara 500 lainnya masih menjadi tantangan. Faktor penyebabnya antara lain usia yang sudah dewasa, pindah domisili, kesibukan, hingga kurangnya minat belajar.
Pemerintah telah menyiapkan 11 PKBM pada tahun ini, meningkat dari 9 PKBM di tahun sebelumnya. Program tersebut juga terhubung dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) sehingga siswa dapat belajar teori sekaligus praktik, bahkan hingga mendapatkan sertifikat.
Turut mendampingi kunjungan Mbak Wali, Kepala Dinas Sosial Paulus Luhur, Camat Mojoroto Bambang Tri, Lurah Ngampel Subagyo, serta sejumlah tamu undangan lainnya. ***