Kediri (tahukediri.id) – Begitu masuk ke dalam Waroeng Baroe Lama para pengunjung seolah kembali diingatkan ke masa lampau. Di tempat ini para pengujung Tidak hanya sekedar mencicipi kuliner dan ngopi tetapi juga bisa bernostalgia dengan beberapa benda antik yang sengaja dipemerkan oleh pemilik waroeng.
Benda antik tersebut di pajang mulai dari depan hingga masuk ke dalam waroeng. Suasana ini membuat pengunjung semakin nyaman dan betah berada di dalam.
Barang barang jadul yang dipamerkan diantaranya foto lama Presiden pertama RI Soekerno dan Presiden Soeharto serta bersama para Mentrinya. Selain itu ada juga mesin ketik manual jadul, radio jadul, pintu rumah tempoe doloe,kaset pita,guci, wayang serta barang antik lainya.
Koleksi bukunya pun terbilang lengkap mulai dari buku-buku Belanda, kitab-kitab Qur’an terjemahan bahasa Belanda, hingga buku berbahasa Jawa, dengan koleksi tertua diperkirakan mencapai tahun 900-an hingga 800-an. Menariknya, barang-barang antik tersebut juga bisa dibeli.
Tak heran jika nongkrong di sini terasa seperti berada di museum dan perpustakaan pribadi. Bagi para pengunjung yang menyukai suasana jadul dan pemburu barang antik rasanya sangat pas menjadikan tempat ini sebuah tongkrongan baru. Waroeng Baroe Lama berlokasi di di Jalan Mauni No. 157, Pesantren, Kota Kediri,
Warung ini eksis sejak tahun 2017.Konseptornya bernama Yanuar Riadi, seorang kolektor barang antik yang penuh dedikasi. Berawal dari kecintaannya pada barang lawas sejak tahun 2010, ia menyulap ruangan di rumahnya menjadi sebuah warung unik.
”Inspirasinya, kebetulan saya suka barang antik. Selain itu, setidaknya kalau kita tidak bisa mengajar, kita bisa menyediakan tempat untuk belajar. Itu salah satunya kan ya dikasih buku,” terangnya Selasa 18 November 2025.
Warung Baroe Lama menyajikan menu makanan dan minuman dengan harga terjangkau, mulai dari tahu lontong dan mie. Sedangkan untuk minuman tersedia wedang jahe, wedang sere, kopi, dan teh. Harga makanan mulai Rp10-15 ribu. Sementara harga minuman Rp5-12 ribu. ***
Reporter : Abdur Rosyid

