Kediri (tahukediri.id) – Di sudut Kota Kediri yang tenang menjelang malam, aroma hangat rempah-rempah menyeruak dari sebuah warung sederhana di Jl. Selowarih GG Unit IV. Namanya unik: Wedang Rempah Palu Thor.
Usaha kaki lima ini bukan sekadar tempat minum, melainkan pengalaman mencicipi racikan herbal segar yang disiapkan dengan cara tradisional, ditumbuk manual menggunakan palu kayu, sebelum diseduh menjadi minuman penghangat tubuh.
Nama “Palu Thor” bukan tanpa alasan. Setiap ramuan rempah seperti jahe, kunyit, sereh, hingga kapulaga ditumbuk langsung sesaat sebelum diseduh, memberikan kesegaran rasa yang tak tertandingi. Menu minumannya pun beragam, dari wedang rempah original dengan gula merah dan madu, hingga ramuan khusus sesuai keluhan kesehatan pelanggan.
“Dulu cuma kopi, tapi semenjak corona ditambah menunya, minuman empon-empon,” cerita Heri, sang pemilik sekaligus peracik utama wedang Palu Thor. Pandemi COVID-19 ternyata menjadi titik balik kreativitasnya. Ia menambahkan berbagai minuman herbal sebagai alternatif sehat bagi pelanggan.
Tak hanya populer di kalangan orang tua atau penikmat minuman herbal, tempat ini juga menjadi jujugan anak muda Kediri. Saat malam makin larut, kursi-kursi plastik mulai penuh terisi. Beberapa bahkan datang bersama keluarga dari luar kota.
“Saya bersama rombongan keluarga ini. Tau wedang ini dikasih tau teman yang rumahnya di Kediri,” ungkap Rudi, pengunjung asal Tulungrejo.
Warung ini mulai buka pukul 17.00 WIB dan tetap melayani pelanggan hingga pukul 03.00 dini hari. Cocok bagi siapa saja yang mencari kehangatan di malam Kediri yang sejuk.
Selain minuman rempah, tersedia juga gorengan hangat sebagai teman bersantai. Harga menu berkisar Rp7.000 hingga Rp11.500, membuatnya tetap ramah di kantong siapa pun. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti