Close Menu
tahukediri.idtahukediri.id
    What's Hot

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51

    Kejari Kabupaten Kediri Banding atas Vonis 3 Tahun Terdakwa Korupsi Jual Beli Tanah PTPN X

    22 Oktober 2025 - 18:23

    Bupati Kediri Janjikan Lanjutkan Insentif Guru Madin di Momen Hari Santri Nasional 2025

    22 Oktober 2025 - 15:07
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.id
    • Beranda
    • News
    • Travel
      • Wisata
      • Kuliner
      • Seni & Budaya
    • Multimedia
      • Foto
      • Video
    • Tentang Kami
    • Kontak
    • Arsip
    Facebook X (Twitter) Instagram
    tahukediri.idtahukediri.id
    Home»Kuliner»Wingko Babat, Kuliner Legendaris yang Bertahan Sejak 1898

    Wingko Babat, Kuliner Legendaris yang Bertahan Sejak 1898

    Kuliner 8 Maret 2025 - 20:49
    WhatsApp Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Email
    Sejarah kuliner legendaris Wingko Babat. [IG @resep_enak88]
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Lamongan (tahukediri.id) – Siapa sangka, wingko babat yang selama ini dikenal berasal dari Semarang ternyata memiliki sejarah panjang yang berakar di Babat, sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan. Keberadaannya bahkan telah bertahan lebih dari satu abad sejak pertama kali dibuat pada tahun 1898.

    Seorang penjelajah kuliner, Maria Abiring, membagikan pengalamannya saat menelusuri asal-usul wingko babat. Perjalanannya dimulai dengan menaiki kereta Gumarang selama delapan jam, menikmati pemandangan di balik jendela sebelum akhirnya tiba di Babat.

    Sejarah Wingko Babat yang Terlupakan

    Setibanya di Babat, Maria menemukan banyak peninggalan sejarah, termasuk rumah panggung dari kayu jati yang telah berusia lebih dari 100 tahun. Menurutnya, Babat adalah kota tua yang terlupakan, padahal dulunya merupakan pusat pemerintahan Belanda yang strategis karena menghubungkan beberapa kabupaten seperti Bojonegoro, Tuban, dan Jombang.

    Namun, kejutan terbesar terjadi ketika ia menemukan sebuah puisi berjudul “Puisi Wingko.” Maria bertanya-tanya, “Wingko itu bukannya dari Semarang?” Hingga akhirnya, ia memasuki sebuah lorong bangunan dan menemukan dua tungku besar yang masih digunakan untuk memanggang wingko secara tradisional.

    Asal-Usul Wingko Babat

    Dari penelusurannya, Maria mengungkapkan bahwa wingko pertama kali dibuat di Babat oleh generasi pertama peranakan Tionghoa yang datang ke Hindia Belanda.

    “Generasi pertama datang ke Hindia Belanda yang menciptakan ini di 1898, berbahan tepung beras ketan karena mengalami perkawinan budaya. Hal ini ditambah campuran parutan kelapa, ini sudah populer sebagai cemilan khas Babat,” ujarnya.

    Seiring waktu, dalam keluarga pencipta wingko ini berpindah tempat. Sang saudara perempuan merantau ke Semarang pada tahun 1946 dan mulai memproduksi wingko di sana. Dari sinilah muncul persepsi bahwa wingko babat berasal dari Semarang, meskipun hanya 5 persen produksinya berasal dari kota tersebut.

    Tradisi yang Tetap Terjaga

    Di Babat, wingko masih dibuat dengan cara tradisional oleh sekitar 20 karyawan yang telah terampil dalam proses pembuatannya. “Di sini tempat pembuatan yang masih tradisional dengan karyawan 20 di antara mereka sudah ahli dan harmonis dalam mengerjakan proses pembuatan,” kata Maria.

    Uniknya, wingko di Babat tersedia dalam ukuran besar, bahkan ada yang sebesar kepala manusia untuk mereka yang ingin menikmati lebih banyak. Proses pemanasannya dilakukan secara bertahap di dua tungku berbeda sebelum akhirnya siap disajikan.

    Bu Suryati, seorang karyawan berusia 60 tahun, telah bekerja di tempat ini sejak usia 20 tahun. “Kerjanya tinggi, gimana nggak tinggi ini ngaduk-ngaduk bisa 4 jam nggak boleh berhenti,” kata Maria, menggambarkan betapa sulitnya proses pembuatan wingko secara manual.

    Selain wingko, tempat ini juga memproduksi jenang dan madu mongso. Salah satu rahasia bertahannya usaha ini selama lebih dari satu abad adalah perhatian pemilik terhadap karyawannya. Bahkan, mereka diperbolehkan memelihara burung perkutut yang sering memenangkan kontes.

    Dengan sejarah panjangnya, wingko babat tetap menjadi legenda kuliner yang bertahan hingga generasi kelima. Meskipun Babat hanya sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Lamongan, tempat inilah yang menjadi saksi lahirnya wingko yang kini dikenal luas. ***

    Kuliner Legendaris Lamongan Wingko Babad
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleAda Gerai Ala Koboi di Kediri Tawarkan Chicken Steak Enak dengan Harga Murah
    Next Article Pelatih Kepala Inter Kediri Budiardjo Thalib Berkomitmen Tingkatkan Performa Tim

    Info Lainnya

    Nasi Kebuli Hj Inayah, Kuliner Khas Timur Tengah di Kediri yang Ramah Kantong Pelajar

    10 September 2025 - 07:41

    Kedai Roti di Kediri Ini Sajikan Roti Canai Aneka Rasa, Juga Nasi Lemak

    13 Agustus 2025 - 06:39

    Mas Dhito Gelar Tasyakuran, Sambung Silaturahmi dengan Para Jemaah Haji Kabupaten Kediri

    6 Agustus 2025 - 14:01

    Bakso Balungan Legendaris Pak Jumadi, Cita Rasa Ngaldu Sejak 1979 di Bawah Pohon Mangga

    19 Juli 2025 - 16:07

    Wedang Rempah Palu Thor Kediri: Sensasi Hangatnya Empon-Empon Tumbuk di Malam Hari

    9 Juli 2025 - 07:22

    Kedai Kebonan, Hidden Gem Kuliner Rumahan yang Adem dan Otentik di Tengah Kota Kediri

    9 Juli 2025 - 06:38
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner

    Info Menarik!

    Ambulans RSUD SLG Kediri Kecelakaan di Tol Jombang – Mojokerto Saat Bawa Pasien Rujukan ke Surabaya

    23 Oktober 2025 - 06:51

    Kejari Kabupaten Kediri Banding atas Vonis 3 Tahun Terdakwa Korupsi Jual Beli Tanah PTPN X

    22 Oktober 2025 - 18:23

    Bupati Kediri Janjikan Lanjutkan Insentif Guru Madin di Momen Hari Santri Nasional 2025

    22 Oktober 2025 - 15:07

    Dorong Percepatan Sertifikasi SLHS, Satgas SPPG Kabupaten Kediri Gencar Bina Keamanan Pangan

    21 Oktober 2025 - 21:29

    Surat di Ompreng, Cara Unik Interaksi Anak Sekolah dengan Koordinator SPPG Deyeng Kediri

    21 Oktober 2025 - 16:10
    © 2025 TahuKediri.ID | serba tahu soal Kediri

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.