Kediri (tahukediri.id) – Sebanyak 64 SPPG Kabupaten Kediri kini telah resmi mengantonhi SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi), Selasa (28/10).
Diketahui SLHS ini sebagai bentuk komitmen SPPG Kabupaten Kediri untuk menjaga keamanan dan kelayakan makanan yang diberikan pada penerima MBG (Makan Bergizi Gratis).
Buapati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan bahwa, kebersihan dalam rantai pasok makanan — mulai dari proses memasak, pengiriman, hingga penyajian sangat penting untuk diperhatikan untuk mencegah terjadinya keracunan.
“Kalau tidak dikelola dengan baik, terutama kebersihannya, sangat rawan terjadi keracunan. Tapi alhamdulillah, sampai hari ini sudah 136 ribu penerima manfaat dan tidak ada kasus keracunan. Ini harus kita pertahankan,” ungkapnya.
Disebutkan, dari total 70 SPPG yang terdaftar, sebanyak 64 dapur telah menerima sertifikat, dan 57 di antaranya sudah beroperasi penuh. Sementara target dari pemerintah pusat adalah 150 SPPG di Kabupaten Kediri.
Artinya, masih ada sekitar 80 dapur lagi yang akan dipersiapkan.
“Ada tujuh dapur yang sudah mendapat SLHS tapi belum beroperasi. Mereka malam ini mulai memasak dan besok sudah beroperasi. Jadi total nanti ada 64 yang aktif,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib memastikan akan terus memantau penerapan SOP sesuai dengan ketentuan BGN mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengelolaan sampai distribusi.
“Terus kita akan pantau penerapan SOP nya mulai dari pemilihan bahan, mulai dari penyimpanan, mulai dari pengolahan sampai distribusi, semuanya yang sudah digariskan SOP dari BGN,” terangnya.
Khotib menambahkan, bahwa setiap SPPG memiliki tenaga ahli gizi, kepala dapur, dan akuntan untuk memastikan pengelolaan berjalan profesional. Pihaknya juga memberikan pelatihan kepada pejamah makanan, sehingga bisa bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing.
“Pengawasan satu itu nggak cukup, maka, seluruh karyawan atau, relawan di SPPG, sudah kita lakukan pelatihan penjamah makanan. Jadi, mereka sudah ketika bertugas untuk mengawasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing terhadap proses penyediaan makanan atau MBG ini,” tegasnya.
Rata-rata, satu SPPG mempekerjakan 48-50 orang dan memproduksi MBG sekitar 2500-3000 per harinya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

