Kediri (tahukediri.id) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Kediri sebagai leading sector Manajemen Data Penanganan Stunting menggelar sosialisasi pengoperasian Aplikasi Stunting Kota Kediri bersama sejumlah Perangkat Daerah (PD) di Ruang Rapat BAPPEDA Pemkot Kediri.
Kegiatan ini diikuti oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kecamatan Kota, Kecamatan Mojoroto, dan Kecamatan Pesantren yang tergabung dalam Tim Percepatan Pengendalian Stunting (TPPS).
Plt Kepala Diskominfo Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menjelaskan bahwa peluncuran aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pemantauan data balita stunting di Kota Kediri setiap bulan.
“Tujuan kami untuk mensosialisasikan Aplikasi Stunting Kota Kediri yang mana aplikasi tersebut sebagai alat bantu untuk memonitor perkembangan data balita stunting Kota Kediri tiap bulan,” ujarnya.
Chevy menambahkan bahwa data-data yang diperlukan dalam intervensi penanganan stunting sudah tersaji lengkap dalam aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2024 tersebut.
“Dengan melihat aplikasi tersebut bisa mengetahui salah satunya Buku Nota Balita (BNBA) stunting juga mengetahui proses penanganan balita stunting di seluruh bulan tahun berjalan maupun tahun sebelumnya,” ucapnya.
Salah satu keunggulan utama aplikasi ini adalah integrasi otomatisasi data. Para Perangkat Daerah tidak perlu lagi melakukan input data secara manual karena aplikasi ini dirancang sebagai alat bantu yang mempermudah kerja TPPS.
“PD terkait tidak perlu menginput data ke dalam Aplikasi Stunting Kota Kediri mengingat fungsi dari penciptaan aplikasi tersebut ialah sebagai alat bantu yang mempermudah TPPS. Melainkan PD bisa langsung mengetahui data sehingga dalam melaksanakan intervensi stunting dapat akurat dan tepat sasaran,” jelasnya.
Melalui pertemuan tersebut, Chevy berharap penanganan balita stunting dapat termonitor secara menyeluruh dan tidak ada satu pun yang terlewatkan.
“Melalui pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat BAPPEDA Pemkot Kediri ini, ke depannya penanganan stunting di Kota Kediri bisa termonitor secara menyeluruh dan tuntas, sehingga penanganan balita stunting tidak ada lagi yang terlewatkan,” terangnya.
Ia juga berharap seluruh PD Kota Kediri dapat memastikan bahwa setiap balita stunting yang terekam di aplikasi benar-benar diawasi dan diperiksa secara rutin.
“Harapan kami mudah-mudahan seluruh balita stunting yang terekam di aplikasi benar-benar tiap bulannya mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan dari seluruh PD Kota Kediri,” tutupnya. ***