Kediri (tahukediri.id) – Gua Maria Pohsarang merupakan salah satu wisata religi bagi umat kristiani khususnya katolik yang tak pernah sepi. Lokasinya ada di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kepala Pusat Informasi wisata Pohsarang, Yulius Santoso mengatakan bahwa pada tahun 2025 ini jumlah pengunjung Gua Maria Pohsarang lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tercatat pada bulan Mei ini jumlah pengunjung Gua Maria Pohsarang bisa mencapai 11.000. Angka tersebut lebih tinggi dibanding bulan lainnya.
“Bulan ini, bertepatan dengan Bulan Maria jadi rame. Ini pengunjung saya hitung sekitar 11.000, hari-hari biasa itu 8, 9 (ribu) ya wes segitu per bulannya,” terangnya.

Gua Maria Pohsarang bukan hanya sekedar tempat wisata religi tetapi juga memiliki makna yang cukup penting bagi kehidupan umat katolik.
Santoso melanjutkan, meningginya jumlah pengunjung di Gua Maria Pohsarang juga berkaitan dengan tahun Yubelium yakni tahun suci bagi umat katolik yang dirayakan setiap 25 tahun sekali.
Gua Maria Pohsarang adalah salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat suci penuh berkah bahkan ditetapkan sebagai Pintu Porta Sancta di Kausupan Surabaya.
“Jadi disini salah satu kauskupan Surabaya itu ditetapkan sebagai tempat sebagai penghapusan dosa,” katanya.
Selain itu, di setiap malam Jumat Legi di Gua Maria Pohsarang juga terdapat kegiatan tirakat dimana pengunjungnya tidak hanya dari Kediri dan sekitarnya tetapi juga luar daerah bahkan dari Jakarta.

“Dari Jakarta banyak juga. Dari Jakarta itu biasanya naik kereta pagi ini sampek, nanti malam itu ikut tirakatan trus balik lagi.
Selain tempat beribadah, terdapat Jalan Salib di dalam Gua Maria Pohsarang yakni sebuah penggambaran perjalanan penting Yesus Kristus mulai dari dijatuhi hukuman mati, manggul salib, disalibkan hingga dimakamkan. Total ada 14 replika di Jalan Salib.
Gua Maria Pohsarang ini buka selama 24 jam, namun penjual aksesoris dan perlengkapan peribadatan lainnya rata-rata buka sampai sore hari. ***