Kediri (tahukediri.id) – Pemerintah Kota Kediri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional pendidikan inklusif dengan memantabkan 18 calon siswa untuk menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat yang berlokasi di Batu, Jawa Timur. Langkah ini dikukuhkan melalui kegiatan pengarahan yang digelar Dinas Sosial Kota Kediri pada Rabu (23/7) di Aula Dinsos setempat.
Meski hingga saat ini Kota Kediri belum memiliki bangunan fisik Sekolah Rakyat, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Paulus Luhur Budi, menjelaskan bahwa lahan untuk pembangunan sekolah telah disiapkan. “Saat ini Kota Kediri belum tersedia bangunan eksisting yang dilaunching tahun ini, namun Kota Kediri sudah menyiapkan lahan yang siap dibangun di Kelurahan Lirboyo seluas 5 hektar,” jelasnya.
Paulus menambahkan bahwa pihak Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR telah melakukan tinjauan lokasi dan menyatakan kelayakan lahan secara teknis. Fasilitas pendukung seperti kondisi kontur tanah, air bawah tanah, dan akses jalan umum dinilai baik dan siap digunakan.
Para siswa yang diberangkatkan merupakan hasil seleksi dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Mereka akan tergabung dalam satu rombongan belajar (rombel) dan mulai menempuh pendidikan pada tahun ajaran 2025/2026. Sebelumnya, Dinas Sosial Kota Kediri telah melakukan pendataan calon siswa dari keluarga tidak mampu, namun sebagian telah diterima melalui jalur PPDB reguler.
“Pada waktu mencari murid untuk masuk Sekolah Rakyat sudah ada warga yang diterima di Sekolah Negeri/Swasta di Kota Kediri, kemudian ada yang minat bergabung ke Sekolah Rakyat berkat informasi yang ada. Sehingga kami akan mempererat sinergitas dengan Dinas Sosial Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota Kediri untuk membantu perpindahan siswa,” terang Paulus.
Wali Kota Kediri, lanjut Paulus, telah memberikan dukungan penuh terhadap program ini. “Berita ini sudah sampai kepada Walikota Kediri dan beliau mendukung penuh, bahkan akan memberikan fasilitas menjenguk ananda yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Batu. Kami akan mengagendakan waktu bersama-sama satu bulan sekali untuk mendampingi orang tua ke Sekolah Rakyat,” ucapnya.
Ia berharap pengiriman siswa ini dapat mempercepat proses pendirian Sekolah Rakyat di Kelurahan Lirboyo. “Harapannya di tahun 2026 sudah dibangun dan kalau sudah berdiri maka siswa yang kita kirim ke Batu nanti akan masuk ke Sekolah Rakyat Lirboyo,” tandasnya.
Dukungan juga datang dari para orang tua siswa. Dewi Astutik, wali murid asal Kelurahan Bangsal, menyampaikan apresiasinya. “Saya sangat mendukung 100 persen dan senang menuju masa depan lebih cerah, semoga sukses,” ujarnya.
Senada dengan ibunya, Savara, calon siswa yang sebelumnya telah diterima di MTS Nurul Islam, menyatakan kesiapannya pindah ke Sekolah Rakyat. “Semoga upaya Saya untuk meningkatkan pendidikan demi meringankan beban orang tua dan membanggakan orang tua bisa terwujud,” pungkasnya sambil tersenyum. ***