Kediri (tahukediri.id) – Empat terdakwa anak berhadapan dengan hukum (ABH) kasus kerusuhan Kediri 30 Agustus menjalani Ujian Tengah Semester (UTS) di Lapas Kediri, Selasa (30/9/2025).
Didampingi tim penasihat hukum, mereka mengikuti ujian dengan khidmat meski harus menghadapi keterbatasan dan jauh dari teman-temannya di sekolah.
Penasihat hukum Mohamad Rofian mengatakan, pihaknya berupaya agar kliennya tetap memperoleh hak pendidikan sebagaimana mestinya.
“Kami mendampingi empat anak berhadapan dengan hukum agar sisi pendidikannya tetap berjalan. Pada saat ini hak mereka adalah melaksanakan ujian tengah semester,” jelasnya.
Rofian menuturkan, pihaknya harus menjemput soal dari SMPN 2 Wates dan meminjam ruang di Lapas Kediri untuk pelaksanaan ujian, mengingat para terdakwa masih berstatus tahanan kejaksaan. Menurutnya, perlakuan khusus perlu diberikan karena masa depan mereka masih panjang.
“Meski berada di lapas, hak anak jangan sampai terabaikan. Oleh karena itu, kami memperjuangkan agar mereka tetap bisa mengikuti pendidikan maupun ujian,” tambahnya.
Diketahui, UTS di sekolah sebenarnya sudah berlangsung sejak Senin (29/9). Namun, karena keempat ABH masih menjalani persidangan, ujian baru dapat dilaksanakan hari ini.
Salah satu terdakwa, berinisial DE, mengaku kesulitan saat mengerjakan soal karena selama di lapas tidak sempat belajar.
“Nggak dikasih tahu ujian hari ini. Susah karena nggak belajar selama di sini,” ucapnya.
Momen haru terjadi ketika penasihat hukum Dinar membacakan surat motivasi dari guru dan wali kelas yang menitipkan pesan rindu dari teman-teman di sekolah.
“Tadi ada pesan dari wali kelas dan guru mereka, bahwa semua teman-temannya menunggu di sekolah,” tuturnya.
Rofian menambahkan, selama ujian para terdakwa diberi keleluasaan untuk bertanya kepada sesama maupun petugas lapas yang mendampingi.
“Kelihatannya petugas lapas juga cukup aware terhadap mereka,” katanya.
Penasihat hukum Mahendra Adi Bintoni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan ujian ini.
“Kami berterima kasih kepada SMPN 2 Wates yang memberikan izin agar klien kami bisa mengikuti UTS meskipun di tempat berbeda. Terima kasih juga untuk semua pihak yang mendukung,” pungkasnya.