Kediri (tahukediri.id) – Puluhan hektare lahan nanas di Dusun Rejomulyo, Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, terdampak banjir bandang yang terjadi pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Para petani mengalami kerugian besar akibat tanaman mereka rusak parah.
Salah satu petani yang terdampak, Sukadi (54), mengungkapkan besarnya kerugian yang dialami para petani.
“Puluhan hektar, Mas,” ujar Sukadi saat ditanya luas lahan yang terdampak banjir.
Ia memperkirakan total kerugian akibat bencana ini mencapai ratusan juta rupiah.
“Kurang lebih Rp 500 juta. Ini tanaman nanas,” jelasnya.
Namun, hingga kini para petani belum melakukan pertemuan untuk membahas solusi atas kejadian ini.
“Harapannya begitu, Mas, tetapi belum berembuk,” tambahnya.
Banjir Ketiga Kalinya, Petani Duga Penyebabnya Perubahan Tata Guna Lahan
Banjir yang melanda kawasan pertanian di Plosoklaten bukan kali pertama terjadi. Sukadi mengatakan bahwa ini merupakan kejadian ketiga yang mereka alami.
“Ini sudah tiga kali,” ungkapnya.
Ia menduga penyebab utama banjir adalah perubahan tata guna lahan di kawasan hulu.
“Insya Allah di Sepawon. Dulu tanaman keras, sekarang diambil alih tanaman tebu dan nanas,” ujarnya.
Meskipun banyak petani terdampak, hingga kini mereka belum berkomunikasi dengan pihak perkebunan terkait masalah ini.
“Belum komunikasi,” katanya.
Selain itu, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut juga menjadi faktor pemicu utama banjir bandang yang merusak tanaman petani.
“Hujan deras kemarin. Banyak petani yang terdampak bencana ini,” tambah Sukadi.

Jalan Putus, Eskavator Dikerahkan Perbaiki Tanggul
Banjir yang terjadi di lereng Gunung Kelud itu juga menyebabkan putusnya akses utama yang menghubungkan Desa Wonorejo, Trisulo, dengan Sepawon, Plosoklaten. Pondasi jalan di kelokan sungai tergerus air hingga ambrol.
Jalan yang terputus memiliki panjang 15 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter.
Di lokasi kejadian, dua unit eskavator telah dikerahkan untuk memperbaiki tanggul yang rusak akibat tergerus banjir. Proses perbaikan dilakukan di Dusun Kentung, Desa Trisulo.
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan PTPN XII Ngrangkah Sepawon selaku pemilik wilayah terdampak. Saat ini, petugas tengah melakukan penanganan darurat guna meminimalisir dampak lebih lanjut. ***