Kediri (tahukediri.id) – Buah kurma identik dengan bulan Ramadan, menjadi hidangan favorit saat berbuka puasa dan sahur. Meski lebih sering ditemukan di Timur Tengah, ternyata kurma juga bisa tumbuh subur di Indonesia. Salah satu buktinya adalah budidaya kurma di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Pertumbuhan kurma di Kediri tidak lepas dari peran Achmad Sabiqi, pelopor Komunitas Kurma Kediri. Sejak tahun 2019, komunitas ini telah menanam dan membudidayakan kurma. Hingga kini, komunitas tersebut memiliki lebih dari 3.500 anggota yang menanam kurma sesuai dengan kemampuan dan luas lahan masing-masing.
Achmad Sabiqi mengaku bahwa keyakinannya terhadap keberhasilan budidaya kurma di Indonesia berawal dari kesamaan pohon kurma dengan kelapa sawit, yang sama-sama berasal dari famili Arecaceae.
“Kurma dan sawit berasal dari satu rumpun atau famili yang sama. Jadi bila sawit dapat tumbuh subur di Indonesia, maka kurma pun seharusnya bisa,” ujarnya.
Keyakinan tersebut pun terbukti. Di lahan sawah Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, ia menanam belasan pohon kurma yang kini telah berbuah dan diperjualbelikan.
“Jadi awalnya itu kita benar-benar menanam dari biji kurma, kemudian kita rawat hingga 3,5 tahun, barulah pohon kurma dapat berbuah. Satu pohon kurma dapat menghasilkan 50 kilogram kurma dalam sekali panen,” ungkapnya.
Namun, kurma yang dibudidayakan di Indonesia hanya bisa dipanen hingga tahap ruthob atau setengah matang. Hal ini karena suhu di Indonesia berkisar 33–36 derajat Celsius, sedangkan di Timur Tengah bisa mencapai 40 derajat Celsius sehingga memungkinkan buah mencapai tahap tamr atau kurma kering.
“Kurma yang kita panen ini hanya sampai pada tahap ruthob saja. Ruthob adalah buah sudah mulai kecoklatan. Jadi tidak sampai ke tahap tamr atau kurma kering yaitu tahapan akhir pertumbuhan buah ini,” jelasnya.
Untuk harga jual, kurma segar hasil budidaya komunitas ini dijual mulai dari Rp300 ribu hingga jutaan rupiah per kilogram, tergantung pada jenisnya.
“Harga jual tergantung dari jenis kurma. Di sini ada beberapa macam jenis kurma yang kita budidayakan, mulai dari barhee, sukkari, konese, muzafati, lulu, kholas, dayri, dan halawy,” tambahnya.
Perawatan Kurma Terbilang Mudah
Meski pohon kurma biasanya tumbuh di daerah subtropis, perawatannya di Indonesia tidak jauh berbeda dengan tanaman lainnya. Pemberian pupuk organik secara rutin dan pengairan dua kali seminggu saat musim kemarau menjadi kunci agar pohon tetap subur.
“Perawatan saya kira sama. Perlu pemupukan dan pengairan saja. Mungkin yang menjadi kewaspadaan adalah datangnya hama seperti kumbang dan lalat buah. Untuk hama kita perlu rajin membersihkannya dan melakukan penyemprotan pestisida,” pungkasnya. ***