Kediri (tahukediri.id) – Para pembudidaya ikan cupang di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, tengah dilanda kerugian besar. Sejak Februari hingga Mei 2025, benih-benih ikan yang seharusnya dipanen justru mati akibat serangan jamur dan virus, yang dipicu oleh perubahan cuaca ekstrem.
Santoso, Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Maju Mandiri, menjelaskan bahwa jamur muncul akibat perubahan suhu drastis antara siang dan malam hari. Hujan yang kerap turun membuat suhu air menurun secara tiba-tiba, melemahkan daya tahan ikan dan membuat mereka rentan terhadap infeksi.
“Sejak Februari hingga awal Mei ini, benih ikan yang akan kami panen banyak yang mati. Penyebab utamanya adalah cuaca ekstrem yang memunculkan jamur dan bakteri,” ujar Santoso, pada Kamis (22/5/2025).
Kelompok Mina Maju Mandiri yang beranggotakan 17 petani cupang juga mengalami nasib serupa. Serangan penyakit mencapai puncaknya pada April 2025, menimbulkan kerugian kolektif hingga ratusan juta rupiah per bulan.
“Kalau saya kerugian antara Rp10-20 juta, kalau kerugian kelompok itu ya banyak. Rata-rata produksi setiap anggota per bulannya kan mencapai 50 ribu ekor, bahkan ada yang produksinya di atas 100 ribu ekor per bulan,” jelas Santoso.
Untuk mengendalikan kerugian lebih lanjut, para petani melakukan langkah mitigasi. Mereka memberikan obat pembasmi virus dan jamur, mengosongkan kolam untuk sementara waktu, serta membersihkan kolam guna menormalkan suhu air dan mengurangi tingkat stres pada ikan. ***