Kediri (tahukediri.id) – Insiden tanah longsor terjadi di aliran Sungai Ngobo, Desa Wonorejo Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, pada Jumat (2/5/2025) siang lalu. Dua orang penambang pasir menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Kapolsek Plosoklaten Iptu Dwi Widodo mengonfirmasi bahwa korban bernama Suprapto (46), warga setempat, dan rekannya Witanto (35). Menurutnya, keduanya sempat diingatkan untuk lebih berhati-hati saat bekerja menambang pasir.
“Dua penambang itu waktu bekerja sebenarnya sudah ditegur untuk lebih berhati-hati lagi ketika sedang bekerja menambang pasir,” ujar Iptu Dwi Widodo.
Usai bekerja, keduanya hendak makan siang sambil berteduh di bawah tebing yang di atasnya terdapat rumah yang disebut warga sekitar sebagai wingit atau angker. Saat sedang beristirahat, tiba-tiba material longsoran dari atas tebing runtuh dan menimpa mereka.
Beruntung, sejumlah rekan kerja yang berada di lokasi sigap memberikan pertolongan dan langsung mengevakuasi kedua korban ke fasilitas kesehatan terdekat. Suprapto mengalami luka lecet di bagian siku dan lutut, dirawat di Klinik Sinar Medika dan telah diperbolehkan pulang.
Sementara itu, Witanto mengalami cedera pada bagian paha dan pinggang. Ia sempat dirawat di klinik yang sama sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Kertosono Kediri (RSKK) Pare untuk perawatan lebih lanjut.
“Lagi sakit pinggang, opname di RSKK Pare. Info terakhir sudah bisa jalan,” terang Iptu Dwi Widodo.
Meski kejadian cukup serius, peristiwa ini tidak langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Kapolsek Plosoklaten bahkan baru melakukan pengecekan ke lokasi pada Selasa (6/5/2025) siang, namun belum berhasil menemui korban karena dikabarkan sedang belanja ke Pasar Pranggang. ***