Kediri (tahukediri.id) – Momen Hari Guru Nasional (HGN) di SMPN 2 Ngasem, Kabupaten Kediri diwarnai aksi apresiasi dari sejumlah siswa kepada para guru mereka, mulai dari pemberian kue tart, parsel makanan ringan, dan lainnya, pada Selasa (25/11).
Di antaranya Revanda Nashafa Al Bati’na, bersama perwakilan teman-teman sekelasnya, Shelina Okta Anggraini, dan Andin Novita Sari dari kelas 8 D, mereka memberkikan sebuah parsel kepada guru kelas tercinta sebagai tanda terima kasihnya selama mengajar di kelas.
“Karena semuanya memberi hadiah, kita juga ingin memberi hadiah. Bu Tuti itu sudah mendidik dan memberi pelajaran dari kita kelas 7,” ungkapnya.
Revanda menambahkan, bahwa bingkai parsel yang diberikan merupakan hasil dari sumbangan dari teman-teman sekelasnya yakni sebesar Rp3.000 hingga Rp4.000 per siswa. Berbekal ide dari sosial media TikTok, mereka merangkai parsel sendiri selama dua hari.
Mereka berharap hadiah kecilnya bisa menjadi motivasi agar bisa menjadi guru yang lebih baik dalam mendidiknya.
“Semoga menjadi guru yang lebih baik, terus selalu sabar untuk mengajar murid-murid,” terangnya.
Kepala Sekolah SMPN 2 Ngasem Sulistyo Wulandari mengatakan bahwa di Hari Guru Nasional ini pihaknya membebaskan beberapa waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk turut memperingati kegiatan hari spesial guru ini.
“Untuk kegiatan KBM ini nanti setelah rangkaian ini akan berlangsung kegiatan seperti biasanya. Yang tadi dimulai pagi, upacara Hari Guru Nasional, setelah itu ucapan selamat kepada Bapak, Ibu guru dan tampilan dari anak-anak, tadi ada yang puisi, menyanyi solo, ada tampilan tari dan seni pencak silat, begitu,” jelasnya.
Pihaknya juga mewajibkan para siswa untuk ikut meramaikan gerakan belanja produk UMKM di radius 2 kilometer dari sekolah yang digaungkan Dinas Pendidikan dan PGRI Kabupaten Kediri.
“Kami mengajak anak-anak dan anak-anak OSIS sini berbelanja. Anak-anak ada yang beli kerupuk, ada yang beli jajan-jajan kecil begitu untuk dimakan bersama nanti di sekolah, dalam rangka Hari Guru Nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut Sulis menjelaskan bahwa tujuan mewajibkan mereka membeli produk UMKM bukan hanya untuk memperingati HGN tetapi juga memberikan mereka pengetahuan tentang ekonomi secara langsung.
Meski siswa diwajibkan berbelanja, kepala sekolah menegaskan bahwa seluruh pembelian dilakukan menggunakan uang saku masing-masing tanpa target nominal tertentu.
“Tidak ada target belanja. Kami memahami kemampuan anak-anak berbeda-beda. Mayoritas siswa kami berasal dari keluarga menengah ke bawah, jadi mereka belanja sesuai kemampuan,” tegasnya. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti

