Kediri (tahukediri.id) – Hari Kenaikan Isa Almasih, Gua Maria Pohsarang di Kabupaten Kediri dipadati umat Katolik dari berbagai daerah, Kamis (29/5/2025). Mereka tampak berdoa maupun melakukan Jalan Salib.
Salah satu rombongan dari Gereja Santa Maria Sragen yang melakukan Jalan Salib, Antunios Suroto HP mengatakan, bahwa ziarah ini juga dalam rangka Bulan Maria pada umat Katolik. Menurutnya, hal ini baik untuk membina iman.
“Jadi memang gereja Katolik itu setahun dua kali bulan Mei dan bulan Oktober itu selalu melakukan difusi, namanya itu di luar Ekaristi tapi sangat dibutuhkan dan baik untuk membina iman, sehingga lewat difusi ini kita bisa ya menghayati, bisa merasakan ya seperti apa betapa dulu Yesus itu harus memanggul salib dari diadili sampai menuju puncak Golgota begitu beratnya,” terangnya.
Jalan Salib sendiri merupakan replika atau penggambaran perjalanan penting Yesus Kristus mulai dari dijatuhi hukuman mati, memanggul salib hingga kenaikan Isa Almasih ke surga.
Suroto melanjutkan, kegiatan ziarah ini juga sebagai momentum Tahun Yubileum tahun suci yang dirayakan setiap 25 tahun sekali dan Gua Maria Pohsarang adalah salah satu tempat suci yang penuh berkah.
“Banyak sekali tempat-tempat Defusi dimana ya kita merasa bahwa kita itu orang yang lemah, orang yang rendah apalah kita ini, maka pada saat itu dibulan ini kita merendahkan diri dihadapan Tuhan,” jelasnya.
Berdasarkan data dari pusat informasi Pohsarang, pengunjung lainnya yang datang pada momen Kenaikan Isa Almasih untuk ziarah yakni berasal dari daerah Malang, Batu, Klaten, Surabaya dan Bojonegoro.
“Bulan ini, bertepatan dengan Bulan Maria jadi rame. Ini pengunjung saya hitung sekitar 11.000, hari-hari biasa itu 8, 9 (ribu) ya wes segitu per bulannya,” ujar Yulius Santosi, Kepala Pusat Informasi wisata religi Pohsarang.
Gua Maria Pohsarang sendiri merupakan perluasan dari Gereja Pohsarang, gereja peninggalan Belanda sejak tahun 1936. ***