Kediri (tahukediri.id) – Kota Kediri kembali mencuri perhatian dunia olahraga nasional setelah resmi menjadi tuan rumah Kejuaraan Taekwondo Se-Indonesia Grade-B Jatim Open 2025, kejuaraan berlevel tinggi pertama yang pernah digelar di Jawa Timur.
Selama tiga hari, 21- 23 November 2025, sebanyak 1.282 atlet dari 63 kontingen memadati GOR Jayabaya untuk berebut prestasi sekaligus menguji kualitas pembinaan taekwondo di daerah masing-masing.
Ketua Panitia, Joko Arianto, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Jatim Open 2025 dengan status Grade-B sengaja diinisiasi untuk menaikkan standar kompetisi taekwondo di Indonesia, termasuk membuka ruang seleksi yang lebih ketat bagi atlet-atlet muda.
“Grade-B ini untuk menyaring atlet, menyeragamkan standar teknik dan peraturan, serta meningkatkan sportivitas dan karakter. Selain itu, kami ingin memperkenalkan Kota Kediri kepada para atlet dari seluruh Indonesia,” ungkapnya. Dari total peserta, 344 atlet bertanding di kelas prestasi, sementara 938 atlet lainnya tampil di kelas festival yang menjadi ruang pembinaan usia dini.
Pembukaan berlangsung meriah, ditandai dengan pemecahan kyukpa dan penonton memenuhi arena. Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) hadir memberikan sambutan sekaligus menyampaikan kebanggaan Kota Kediri menjadi tuan rumah kejuaraan dengan level yang lebih tinggi dibanding event bulan Juli lalu.
“Ini sebuah kebanggaan. Dengan kehadiran wasit berlevel nasional, kami berharap pertandingan berlangsung profesional, sportif, dan melahirkan juara-juara berkualitas. Event ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga langkah mendorong lahirnya bibit unggul taekwondo dan menghidupkan sport tourism di Kota Kediri,” tegasnya.
Gus Qowim juga menyoroti antusiasme peserta dari berbagai provinsi, mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Bali. Ia berharap momentum ini mampu memperluas eksposur Kota Kediri sebagai destinasi olahraga sekaligus wisata.
“Dengan akses Bandara Dhoho yang kini melayani rute Jakarta – Kediri, mobilitas semakin mudah. Kami ingin atlet pulang tidak hanya membawa medali, tetapi juga cerita indah tentang Kota Kediri,” tambahnya.
Dari sisi organisasi, kejuaraan ini mendapat apresiasi dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) yang diwakili Bidang Pertandingan, Master Charles Christoforus. Ia menyebut Jatim Open selalu menjadi kejuaraan persiapan favorit yang dinanti atlet di seluruh Indonesia.
“Kejuaraan ini menjadi ruang evaluasi prestasi dan pembinaan atlet muda. Kami memberikan apresiasi tinggi kepada Pengprov Taekwondo Indonesia Jawa Timur yang konsisten menjadi salah satu provinsi terbaik dalam pembinaan nasional. Dengan dukungan pemerintah daerah, kami yakin taekwondo Indonesia semakin siap bersaing di level internasional,” tutur Charles dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia Jawa Timur, Mayjend TNI (Purn) Yusmn Madayun, menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan sekadar ajang perebutan medali. Mayoritas peserta berasal dari kalangan pelajar dan pesantren, fenomena yang menunjukkan bahwa olahraga bela diri kini berkembang menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda.
“Taekwondo mengajarkan disiplin, keberanian dan rasa hormat. Semoga melalui event ini lahir lebih banyak atlet Jawa Timur yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” ungkapnya.
Tidak hanya kualitas pertandingan yang meningkat, layanan dari panitia juga menjadi sorotan positif. Joko Arianto menuturkan bahwa wasit nasional dari berbagai daerah merasa terkesan dengan penyambutan Kota Kediri.
“Wasit dari Jawa Barat dan DKI mengatakan baru pertama kali ke Kota Kediri, dan mereka memuji penyelenggaraan. Kami jemput dari bandara, kami antar ke lokasi dengan Bus Satria, bahkan atlet dari N-Lions kami tempatkan di rumah dinas Sekda sebagai bentuk dukungan,” jelasnya.
Pertandingan berlangsung dalam beberapa kategori, mulai Pra-Cadet A-B-C (usia 5 – 6 tahun) hingga Senior (17 tahun ke atas). Ragam rentang usia ini membuat atmosfer kejuaraan terasa hangat sekaligus kompetitif.
Orang tua, pelatih, dan penonton menyaksikan bagaimana para atlet muda berjuang mengukir prestasi sejak usia dini, sebuah pemandangan yang menjadi energi tersendiri bagi kemajuan taekwondo Indonesia.
Acara pembukaan ditutup dengan penampilan spektakuler dari N-Lions Taekwondo Club, tim yang hampir seluruh anggotanya berlatar belakang santri dan berhasil mencuri perhatian berkat teknik serta koreografi memukau. Mereka menjadi simbol bahwa taekwondo kini berkembang semakin inklusif dan mampu merangkul berbagai latar belakang.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Kejuaraan Taekwondo Se-Indonesia Grade-B Jatim Open 2025, Kota Kediri menegaskan diri sebagai panggung baru kejuaraan nasional sekaligus rumah yang ramah bagi atlet-atlet muda Indonesia. Dari sini, sejarah baru telah ditorehkan dan harapan untuk masa depan prestasi taekwondo kian membara. ***
Reporter : Inggar Tania Laurina

