Kediri (tahukediri.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana secara resmi mengukuhkan 17 pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kediri, Kamis (18/12/2025). Pada kesempatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu menegaskan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama sekaligus memperkuat upaya pencegahan radikalisme di wilayah Kabupaten Kediri.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Mas Dhito mengucapkan selamat kepada pengurus FKUB yang baru dilantik. Ia bersyukur karena selama hampir enam tahun kepemimpinannya, Kabupaten Kediri relatif kondusif dan nyaris tidak pernah terjadi gesekan antarumat beragama.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sudah jalan enam tahun nanti saya di sini. Hampir tidak pernah saya menemukan gesekan antarumat beragama. Sedangkan di daerah kota kabupaten lain, banyak sekali gesekan-gesekan yang terjadi,” ujarnya.
Meski demikian, Mas Dhito mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak ringan. Ia secara terbuka menyampaikan bahwa potensi radikalisme telah ada dan harus dihadapi dengan kewaspadaan bersama. Ia bahkan mencontohkan pengalaman pribadinya ketika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya pada periode pertama menjabat.
“Jadi, saya titip betul bagaimana menetralisir, meminimalisir radikalisme. Yang kedua adalah menjaga apa yang sudah terjadi sampai dengan hari ini, bahwa antar umat Kristiani, umat Hindu, umat Buddha, apalagi umat Muslim tidak pernah ada gesekan. Ini yang harus dipertahankan ke depannya,” jelasnya.
Selain itu, Mas Dhito juga menekankan peran strategis FKUB dalam proses rekomendasi pendirian rumah ibadah. Ia meminta pengurus FKUB bersikap objektif, tidak menghambat pendirian rumah ibadah, namun tetap melakukan skrining dan monitoring terhadap sumber pendanaan maupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan konflik atau mengarah pada radikalisme.
“Ini yang terakhir adalah bagaimana izin untuk pendirian rumah ibadah. Karena rekomendasi nanti izin rumah ibadah itu melalui dari FKUB. Nah, itu harus bisa mereka melakukan skrining, monitoring, mana kira-kira rumah ibadah yang dianggap apa, punya tendensi untuk radikalisme, itu saja,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum FKUB Kabupaten Kediri KH Misbahul Munir menyatakan komitmennya untuk menjalankan amanah Bupati dengan sebaik-baiknya. Ia menegaskan FKUB tidak hanya menjadi forum komunikasi semata, tetapi juga fasilitator dialog lintas agama dan penjaga stabilitas sosial.
“Saya tetap mengunggulkan seperti yang amanah Bapak Bupati yang sampaikan. Ini adalah kita menjaga kondusivitas, keamanan, stabilitas, kerukunan, persaudaraan antar beragama sesuai dengan porsi dan tugas kami.
Yang kedua adalah kita menangkal bukan hanya radikalisme, termasuk dalam kenakalan-kenakalan remaja ini,” tegasnya.
Misbahul Munir menambahkan bahwa, FKUB juga akan memperkuat dialog lintas agama, mempererat silaturahmi, serta mencegah potensi gesekan yang selama ini berhasil dihindari di Kabupaten Kediri.
“Dan yang selanjutnya yang paling penting lagi, selain itu juga, adanya FKUB ini jangan sampai ini hanya sebagai slogan forum komunikasi, forum persaudaraan, tapi ini juga sebagai fasilitator dengan masyarakat secara umum,” imbuhnya.
Dukungan juga disampaikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kediri, Tantowo Jauhari. Ia berharap kepengurusan FKUB yang baru dapat memperkuat sinergi dengan Kemenag dan pemerintah daerah dalam merawat kerukunan umat beragama.
“Kami sangat berharap akan ada sinergi yang lebih baik dari kemarin. Kemarin sudah luar biasa, dan kami harap ini akan menjadi lebih luar biasa lagi, lebih baik lagi. Kenapa? Karena memang, untuk FKUB. Kemudian MUI, Baznas, dan lain-lain, sinerginya memang dengan Kementerian Agama. Kami di Kementerian Agama terus menjalin hubungan ini,” tuturnya.
Direncanakan, menjelang Natal, Bupati Kediri juga akan melakukan patroli ke gereja-gereja untuk memastikan kekondisifan di tempat ibadah tersebut.
“Pesan yang terakhir karena ini sudah tanggal 18, artinya sudah akan menjelang Natal. Saya mengucapkan Selamat Natal. Nanti saya akan patroli tanggal 23, seperti kaya, rencana patroli untuk mengecek gereja-gereja,” tutup Mas Dhito. ***
Reporter : Nanik Dwi Jayanti